-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Anak Belum Bisa Berhitung? Tenang, Ini Solusinya!

Sabtu, 29 Juni 2024 | Juni 29, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-30T01:35:01Z

 Anak Belum Bisa Berhitung? Tenang, Ini Solusinya!

Oleh : Nabila Mandayani (2020015306)

Matematika ialah mata pelajaran wajib dipelajari siswa mulai jenjang pendidikan dasar bahkan dapat dijumpai dikehidupan sehari-hari. Matematika ialah mata pelajaran yang dianggap sulit bagi mayoritas siswa sekolah dasar di Indonesia. Karenanya, pembelajaran matematika harus dibuat menarik dan menarik melalui metode-metode inovatif yang mudah dipahami siswa dan membuat mereka mencintai matematika.

Jenjang sekolah dasar adalah pendidikan formal pertama yang didapatkan anak. Dalam perkembangannya anak perlu mendapat perhatian khusus terutama pada kemampuan dasarnya. Kita akan membahas salah satu dari kemampuan tersebut yaitu berhitung. Berhitung erat kaitannya dengan bilangan karena merupakan ilmu dasar yang penting dari matematika. Penguasaan kemampuan berhitung dapat dilakukan oleh siswa jika siswa menikmati dan terlibat aktif selama proses pembelajaran berhitung. Pembelajaran yang merupakan interaksi antara guru dengan siswa, membutuhkan media pembelajaran yang dapat menyalurkan pesan atau sebagai fasilitas antara guru dan peserta didik. Dengan menggunakan media, guru dapat menarik siswa agar lebih tertarik dalam pembelajaran audio, media pembelajaran visual dan gabungan antara keduanya yakni pembelajaran audio visual. Dari beberapa macam media pembelajaran seorang guru di tuntut untuk lebih kreatif dalam pengembangannya sehingga siswa lebih tertarik dalam pembelajaran berhitung, yang dimana penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan. Pemilihan media juga perlu disesuaikan dengan jenis yang akan digunakan nantinya, dan dapat berpengaruh terhadap keefektivan dan efisiensi dalam proses pembelajaran.

Di pembelajaran matematika SD sering dijumpai siswa yang salah dalam mengerjakan soal matematika, yang akan memberi pengaruh kemampuan siswa menyelesaikan soal matematika.  Arti lain dari kemampuan ialah potensi yang tumbuh dalam diri manusia berupa sebuah kecakapan, kekuatan, kesanggupan. kemampuan seseorang dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan mata pelajaran matematika, yaitu ketika siswa sedang mengerjakan latihan matematika, yaitu berhitung. Hitungan yang biasa dilakukan dalam penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Selain itu yang menjadi kenyataannya yaitu masih terdapat beberapa anak di masa sekarang ini dirasa lambat atau bahkan rendah kemampuan berhitungnya. Padahal, kemampuan tersebut sangat penting dan berguna bagi kehidupan sehari hari mereka. Pembelajaran berhitung masih terfokus pada tujuannya seperti agar anak mendapatkan nilai yang baik saat ujian tanpa mempertimbangkan kebutuhan anak sehingga pembelajaran tersebut terkesan monoton dan kurang menyenangkan bagi siswa. Peran orang tua juga sangatlah penting dalam pendampingan anaknya karena pembelajarann tidaklah hanya dilakukan di sekolah saja tetapi juga bisa di rumah. Orang tua dapat mengajarkan berhitung dari yang dasar dasar seperti mengajarkan anak untuk mengenal dan mengidentifikasi angka angka terlebih dahulu. Setelah itu anak diajarkan untuk membedakan angka seperti 6 dengan 9. Pastikan anak juga memahami perbedaan jumlah atau kuantitas dari angka angka tersebut. Setelah dirasa sudah memahami lalu diajarkan ke level selanjutnya yaitu penjumlahan dan pengurangan dengan diberikan contoh contoh yang relate agar imajinasinya dapat berkembang. 

Terkait dengan permasalahan diatas cara meningkatkan kemampuan berhitung perkalian siswa yang tepat dan efisien adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu alat bantu atau alat pendukung yang dapat mempermudah siswa agar lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru dalam suatu proses pembelajaran.

Penulis memcoba menerapkan media counting box karena untuk membantu dan memudahkan siswa dalam berhitung untuk meningkatkan hasil pembelajaran matematika siswa SD. Media pembelajaran counting box merupakan sebuah media pembelajaran yang berbentuk kotak yang terbuat dari kardus yang tebal yang dimodifikasi dari alat serta bahan yang sederhana.

Permasalahan yang ada pada peserta didik tersebut harus segera diatasi dan ditemukan solusinya agar tidak memperlambat pemahamannya karena kemampuan tersebut dapat berpengaruh ke materi selanjutnya. Maka apabila anak belum dapat memahami kemampuan tersebut, anak tidak bisa lanjut ke pembelajaran yang lain. Diperlukan adanya optimalisasi pemahaman konsep berhitung diperlukan untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa. Perubahan ini hanya akan terjadi jika guru mengaplikasikan pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, penulis memiliki cara yang diharapkan dapat membantu guru untuk meningkatkan kemampuan dasar khususnya berhitung yaitu dengan menggunakan media pembelajaran counting box atau kotak berhitung. Latar belakang pemilihan media ini ialah karena masih terdapat beberapa siswa yang kurang paham dalam berhitung, kurangnya efektivitas pembelajaran, serta minimnya media dalam pembelajaran matematika. Tujuan utama pembuatan media ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa khususnya dalam penjumlahan dan pengurangan. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui sejauh mana pemahaman dan kemampuan siswa dalam berhitung. Dengan menggunakan media yang menyenangkan, diharapkan anak dapat lebih mudah dalam memahami pembelajaran. Media ini dapat diterapkan dalam pembelajaran baik untuk di sekolah maupun pembelajaran mandiri di rumah oleh orang tua karena media ini mudah dibuat dan tidak menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Bahan-bahan yang digunakan dalam pengembangan ini sudah disesuaikan dengan aspek-aspek pembuatan media seperti aspek keawetan, praktis mudah dijumpai dan juga juga tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya sehingga sangat cocok untuk anak SD. Anak juga dapat mengeksplor sendiri mengenai penjumlahan dan pengurangan. Guru dapat menggunakan media ini sebagai alat bantu pada pembelajarannya. Berikut penulis uraikan cara membuat media pembelajaran counting box untuk membantu meningkatkan kemampuan berhitung anak :

  1. Siapkan alat dan bahan diantaranya :

  1. Telur mainan

  2. Kardus bekas

  3. Gunting

  4. Plester

  5. Lem tembak

  6. Double tipe

  7. Isolasi

  8. Penggaris

  9. Hiasan gambar yang sudah diprint

  10.  Gabus yang sudah dilubangi sesuai jumlah telur

  11.  Palu dari kardus

Bahan bahan tersebut dikumpulkan dan dibentuk sesuai dengan keinginan dan tujuan yang akan dicapai.

  1. Lapisi bagian luar dan dalam kardus menggunakan kertas warna, lalu rekatkan dengan menggunakan lem/double tipe

  2. Buat pola oval seperti telur pada kertas, lalu lapisi dengan kertas karton kemudian gunting

  3. Tempel soal dibagian atas dan jawaban dibagian bawah sesuai dengan materi, gunting menjadi dua bagian sehingga menjadi satu pecahan soal dan satu pecahan jawaban

  4. Tempel soal dan jawaban di masing – masing papan

  5. Tempel dan hias bagian kerja siswa menggunakan gambar yang sudah diprint

  6. Masukkan telur mainan ke dalam kotak telur

  7. Hias bagian luar kardus menggunakan stiker atau gambar yang sudah diprint agar terlihat lebih menarik

  8. Counting box siap digunakan untuk pembelajaran

Dari penelitian yang telah dilakukan respon siswa terhadap media ini adalah baik. Mereka menyukai dan lebih tertarik terhadap pembelajaran matematika karena dianggap lebih mudah dan menyenangkan, membuatnya lebih memahami pembelajaran. Dengan adanya media counting box, siswa dapat lebih serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan memanfaatkan atau menggunakan media sebaik mungkin. Siswa juga diharapkan lebih tertib, aktif dan antusias dalam kegiatan pembelajaran sehingga juga dapat meningkat pemahamannya. Guru juga perlu menerapkan strategi dalam pembelajarannya. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dan memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi siswa adalah melalui pendekatan PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan. Selaini itu, guru juga dapat memanfaatkan teknologi sebagai medianya dan mulai meninggalkan media media yang dirasa dapat membuat bingung siswa. Karena pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan siswa. 



×
Berita Terbaru Update