-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dampak Penggunaan Ponsel Terlalu Lama pada Kesehatan Mental Anak

Minggu, 16 Juni 2024 | Juni 16, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-16T13:38:15Z

Dampak Penggunaan Ponsel Terlalu Lama pada Kesehatan Mental Anak

By Agatha Salma Sasikirana (2022015019)


 

Federasi  Kesehatan  Mental  Dunia  (World  Faderation  for  Mental  Health)  pada  saat  Kongres Kesehatan  Mental  di  London  tahun  1948,  merumuskan  pengertian  kesehatan  mental  sebagai berikut: (1) kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang optimal baik secara fisik, intelektual, dan emosinal, sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain; (2) sebuah masyarakat yang baik adalah masyarakat yang membolehkan perkembangan ini pada  anggota  masyarakatnya  selain  pada  saat  yang  sama  menjamin  dirinya  berkembang  dan toleransi terhadap masyarakat yang lain (Latipun & Notosoedirdjo, 2002: 31).

Menurut Ariady, kesehatan mental mengacu pada kemampuan seseorang untuk menahan tekanan mental dan kecemasan, yang dapat mencakup neurosis dan psikosis (tindakan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial). Orang dengan kesehatan mental yang baik hampir pasti akan merasa tenang dan tenang dalam situasi apa pun. Mereka juga akan ikut introspeksi terhadap segala aktivitasnya sehingga bisa mengatur dan menilai dirinya sendiri.

Saat ini teknologi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu contoh teknologi yang sangat populer adalah gadget. Menurut Efendi (2013), gadget adalah istilah dalam bahasa Inggris yang menggambarkan suatu perangkat elektronik berukuran kecil dengan berbagai fungsi tertentu. Dalam praktiknya, sebuah gadget juga bisa memiliki berbagai macam bentuk, seperti smartphone, tablet, laptop, kamera, dan lain sebagainya. Indonesia sendiri termasuk negara “lima besar” yang menggunakan gadget, terutama smartphone.

Memanfaatkan telepon sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak. Dengan kemajuan teknologi, guru kini dapat menawarkan berbagai manfaat, termasuk akses terhadap informasi, pendidikan, dan bahkan pekerjaan. Namun penggunaan ponsel secara berlebihan, terutama oleh anak kecil, mungkin berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Artikel ini akan mengkaji secara langsung dampak buruk penggunaan ponsel dalam waktu lama terhadap kesehatan mental anak.

1.     Kecanduan Teknologi

            Salah satu kelemahan utama dalam menggunakan smartphone yang lebih canggih                       adalah penggunaan teknologi. Tren ini tidak hanya mencakup media sosial dan game            tetapi juga konsumsi konten video berkualitas tinggi. Anak kecil yang menghabiskan          hari-harinya bermain di luar rumah lebih besar kemungkinannya terkena dampak      negatif dari aktivitasnya, seperti belajar, bermain di luar, dan berinteraksi sosial            dengan teman sekelasnya.

            Ketergantungan teknologi pada anak dapat menimbulkan masalah serupa dengan            ketergantungan zat, seperti ketidakmampuan menggunakan ponsel, kesulitan          menggunakan tablet atau ponsel padahal tidak dapat menggunakannya, dan kesulitan   menggunakan tangan orang lain. Hal ini mungkin berdampak pada menurunnya    prestasi akademik dan menurunnya kualitas interaksi sosial.

2.     Gangguan Tidur

Penggunaan ponsel yang berlebihan, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur anak. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar ponsel dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, anak-anak mungkin mengalami kesulitan untuk tidur atau mengalami tidur yang tidak nyenyak.

Pola tidur anak mempunyai dampak signifikan terhadap kesehatan mentalnya. Anak-anak yang kurang tidur akan mengalami masalah konsentrasi, perubahan suasana hati, dan peningkatan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Tidur yang baik dan berkualitas tinggi sangat penting untuk perkembangan bayi dan kesejahteraan emosional.

3.     Penurunan Interaksi Sosial

Interaksi sosial yang sehat merupakan komponen penting dalam perkembangan anak. Penggunaan ponsel yang dipilih dengan baik dapat mengurangi jumlah waktu yang diberikan kepada anak-anak untuk melakukan percakapan tenang dengan anggota keluarga dan orang dewasa lainnya. Anak-anak yang sering menggunakan ponsel tampaknya lebih menikmati komunikasi melalui pesan teks atau media sosial dibandingkan interaksi tatap muka.

Jenis interaksi sosial ini mungkin menghambat perkembangan keterampilan sosial anak, seperti kemampuan memahami, bernegosiasi, dan menyelesaikan konflik. Anak-anak yang tidak rukun dengan orang lain mungkin juga merasa lebih terasing dan kesal, sehingga meningkatkan risiko terkena depresi dan kecemasan.

4.     Paparan Konten Negatif

Jenis interaksi sosial ini mungkin menghambat perkembangan keterampilan sosial bayi, seperti kemampuan memahami, bernegosiasi, dan menyelesaikan konflik. Anak-anak yang tidak rukun dengan orang lain mungkin juga merasa lebih terasing dan kesal, sehingga meningkatkan risiko terkena depresi dan kecemasan.

Internet, termasuk media sosial dan platform video, kerap menyajikan konten yang tidak pantas untuk anak kecil. Dampak negatif terhadap perkembangan psikologis anak dapat diakibatkan oleh perilaku orang tua terhadap konten yang mengandung konten seksual eksplisit, pornografi, atau konten tidak pantas lainnya. Anak kecil sering kali mengembangkan perspektif yang sehat terhadap norma dan realitas sosial.

Selain itu, pelecehan melalui cyberbullying (pelecehan online) juga merupakan permasalahan yang serius. Anak-anak yang mengalami atau memperburuk gangguan tidur mungkin mengalami stres emosional yang signifikan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mentalnya. Bisa saja dilanjutkan sampai usia lanjut. Rasa takut, rendah diri, dan kecemasan yang ditimbulkan oleh perundungan siber.

5.     Pengaruh Terhadap Perkembangan Emosional

               Anak kecil yang menghabiskan banyak waktu bersama orang tuanya cenderung             kurang terlibat dalam aktivitas yang memperburuk perkembangan emosi. Misalnya,        berolahraga dan berinteraksi fisik dengan teman sekelas merupakan cara efektif untuk   mengajarkan empati dan kecerdasan emosional. Dampak gangguan psikologis dapat          menurunkan kemampuan anak dalam mengalami dan memproses berbagai emosi    secara sehat.

            Selain itu, media sosial seringkali menampilkan gambaran kehidupan sehari-hari yang         tidak realistis, sehingga dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan martabat anak.            Mengamati kehidupan "sempurna" orang lain mungkin membantu anak-anak merasa kurang terikat pada diri mereka sendiri dan kehidupan mereka, sehingga dapat          membantu mengatasi depresi dan kecemasan.

6.     Penurunan Aktivitas Fisik

Penggunaan ponsel yang terlalu lama seringkali mengurangi waktu anak untuk melakukan aktivitas fisik. Kesejahteraan fisik dan mental berkorelasi kuat dengan aktivitas fisik. Anak-anak yang kekurangan gizi memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas, yang juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental mereka.

 

Peningkatan aktivitas fisik juga dikaitkan dengan penurunan gejala depresi dan kecemasan. Olahraga membantu tubuh melepaskan endorfin, yang sering dikenal sebagai "hormon perilaku", dan membantu mengurangi stres. Jika dibandingkan dengan mereka yang banyak menghabiskan waktu di pinggir lapangan, anak-anak yang lebih sering bermain di luar dan mengikuti aktivitas olahraga memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

7.     Penurunan Kemampuan Kognitif

Penggunaan ponsel adalah mengatur kemampuan kognitif anak-anak. Studi tersebut menunjukkan bahwa terlalu banyak waktu menatap layar dapat berdampak negatif pada rentang perhatian, memori, dan kemampuan belajar anak-anak. Penggunaan pensil secara terus-menerus dapat mempengaruhi persepsi anak terhadap tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi, seperti membaca atau belajar.

 

Penurunan prestasi akademik dapat disebabkan oleh gangguan perhatian yang terfokus pada penggunaan ponsel yang berlebihan. Anak mungkin mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan menyelesaikan tugas sekolah. Hal ini tidak hanya mempengaruhi prestasi akademis mereka tetapi juga kesadaran diri dan motivasi belajar mereka.

 

Kesimpulan

Anak-anak yang menggunakan ponsel secara berlebihan menimbulkan beragam dampak negatif terhadap kesehatan mentalnya. Beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: penurunan teknologi, gangguan tidur, penurunan interaksi sosial, paparan konten negatif, pengaruh terhadap perkembangan emosional, penurunan aktivitas fisik, dan penurunan kemampuan kognitif.

 

Untuk mengurangi dampak negatif ini, penting bagi orang tua dan wali untuk memantau dan mengatur penggunaan ponsel pintar oleh anak-anak mereka. Mengurangi waktu menganggur, mendidik anak-anak tentang penggunaan teknologi yang aman, dan mendorong aktivitas fisik dan interaksi sosial adalah beberapa dari banyak strategi yang dapat digunakan untuk melindungi kesehatan mental anak-anak. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat memperoleh manfaat dari teknologi tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.

×
Berita Terbaru Update