-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENANAMKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kamis, 20 Juni 2024 | Juni 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-20T14:01:32Z

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENANAMKAN KARAKTER  PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

By Angelina Nazalina Haryono



Di era globalisasi saat ini, berita mengenai kondisi lingkungan kerap muncul di layar  kaca maupun media sosial masyarakat. Padahal, kita semua memiliki tanggung jawab yang  besar dalam menjaga serta merawat alam sekitar. Permasalahan lingkungan telah masuk dalam  persoalan global yang berarti permasalahan ini sudah mendunia dan menjadi isu global.  Permasalahan mengenai lingkungan hidup menjadi skala prioritas yang penting dan darurat  untuk diatasi, sehingga dalam upaya melestarikan lingkungan hidup, peran masyarakat sangat  diperlukan. 

Faktor utama yang menyebabkan kerusakan lingkungan ialah ulah mansuia yang tidak  mampu memperhatikan lingkungan sekitar maupun kurangnya kesadaran terhadap lingkungan. Seluruh negara di dunia kini saling berlomba-lomba untuk mencari solusi dari permasalahan  yang sangat serius ini. Negara-negara di dunia juga terus berupaya dalam mencari penyebab  maraknya kasus kerusakan lingkungan alam yang sangat memprihatinkan. Semua pihak  termasuk pemerintah harus buka mata mengenai permasalahan ini untuk mengupayakan  alternatif solusi. 

Beberapa contoh permasalahan lingkugan yang harus segera diselesaikan yaitu masalah  polusi udara karena asap kendaraan bermotor maupun pembuangan asap pabrik, perubahan  iklim akibat emisi gas rumah kaca, menipisnya sumber daya alam karena borosnya manusia  dalam menggunakan bahan bakar dari fosil, banyaknya pembuangan limbah sampah,  pemburuan binatang yang dilindungi, penebangan pohon secara liar atau illegal loging, dan  masih banyak lagi. Permasalahan tersebut terjadi karena ulah manusia yang tidak bertanggung  jawab. Kerusakan alam yang terus menerus dilakukan akan menyebabkan punahnya ekosistem. 

Lantas bagaimana solusi dari permasalahan tersebut? Jika dikaitkan dengan pendidikan,  pembelajaran IPA pada kurikulum 2013 sangat cocok untuk menumbuhkan karakter peduli  lingkungan melalui program adiwiyata (Nuzulia et al., 2019). Strategi yang dapat diterapkan  untuk menanamkan karakter peduli lingkungan pada pembelajaran IPA dapat menggunakan  pendekatan berupa pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran  berbasis proyek (project based learning), dan contectual teaching learning.

1. Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) bertujuan untuk  menjadikan pembelajaran IPA sebagai wahana yang menyenangkan dalam  mengembangkan karakter positif berupa peduli lingkungan sehingga proses  pembelajaran dapat bermakna bagi setiap siswa yang mengikuti. Model pembelajaran  ini mengajak siswa secara langsung untuk terjun melihat situasi kondisi nyata dari  kondisi permasalahan lingkungan. Dengan adanya pembelajaran berbasis masalah,  kesan yang didapatkan di akhir pembelajaran adalah kebermaknaan dan keberhasilan  dalam mencapai tujuan pembelajaran (Santika, 2020). Model pembelajaran ini condong  untuk memahami permasalahan, kemudian memecahkan permasalahan yang ada  dengan dipadukan sesuai kenyataan di kehidupan sehari-hari. Materi yang dikumpulkan  menjadi satu dapat memancing keaktifan dan rasa berpikir kritis siswa untuk  memcahkan permasalahan yang ada. Pada pembelajaran ini, siswa akan diminta untuk  mencari solusi terkait permasalahan, hal ini dapat memacu sikap empati dan peduli akan  lingkungan. Pemberian permasalahan pada siswa menjadi langkah awal bagi guru  dalam menyajikan pembelajaran berbasis masalah. Langkah selanjutnya, siswa diminta  untuk menganalisis teori-teori maupun materi yang ada di dalam buku ajar dalam  rangka menemukan konsep yang relevan dari permasalahan yang disajikan. Dengan  adanya pembelajaran ini, siswa akan mendapatkan pengalaman yang barus dan  bermakna sehingga penanaman karkater peduli lingkungan dapat diterapkan. 

2. Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan pembelajaran  yang lebih kreatif dan inovatif dikarenakan hal ini menekankan pada belajar secara  kontekstual melalui kegiatan yang kompleks namun sesuai dengan usia siswa (Karjiyati  & Agusdianita, 2017). Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan bagi  guru dalam mengkondisikan kelas melalui kegiatan diskusi dalam memecahkan sebuah  permasalahan yang ada kemudian dibentuk dalam suatu proyek pembelajaran dari  solusi permasalahan tersebut untuk menambah kreativitas dan daya imajinasi siswa  (Ayu & Dita, 2017). Karakter peduli lingkungan dapat ditumbuhkan saat guru  memberikan tugas berbentuk diskusi dan tugas proyek lingkungan pada setiap  kelompok belajar. Siswa diberikan kesempatan untuk lebih dekat dengan lingkungan  pada saat proses pembuatan karya projek secara berkelomok, hal ini dapat membangun  karakter peduli lingkungan dengan topik kegiatan berdiskusi dan menyelesaikan  permasalahan yang disajikan dalam bentuk proyek. Pembelajaran ini mengutamakan  pada permasalahan dalam kehidupan sehari-hari agar siswa dapat secara aktif dan  berkontribusi nyata dalam merancang proyek yang akan dibuat. Model pembelajaran 

ini memiliki tujuan untuk membentuk karakter peduli lingkungan dalam bentuk proyek  yang menambah rasa kreativitas siswa. Proyek yang dihasilkan diharapkan mampu  membentuk karakter peduli lingkungan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan di  awal pembelajaran (Santika, Suastra, & Arnyana, 2021). 

3. Pembelajaran berbasis contextual teaching learning yang merancang pendidikan secara  menyeluruh untuk memberikan motivasi kepada sisiwa bahwa setiap materi  memberikan makna yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan adanya  pembelajaran ini, siswa dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam  menghubungkan dan memecahkan permasalahan yang ada dalam persoalan.  Keterkaitan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran ini yaitu siswa diharuskan  mampu mengaitkan satu materi dengan materi lainnya agar siswa merasa lebih dekat  dengan permasalahan yang diberikan, sehingga pencarian solusi akan lebih mudah  ditemukan. Model pembelajaran ini memiliki pandangan yang cukup relevan dalam  membentuk karakter peduli lingkungan. Pembelajaran IPA dalam ulaya membentuk  karakter peduli lingkungan berorientasi pada materi, pemecahan masalah yang ada di  dalamnya, serta membekali siswa dalam berpikir kritis. Penerapan model pembelajaran  kontekstual ini dapat menghubungkan lingkungan nyata dengan siswa sebagai pemeran  aktif. Siswa akan berinteraksi secara langsung dengan lingkungan sekitar, dimana  lingkungan berperan sebagai sumber bahan ajar bagi siswa. Pembelajaran IPA selalu  beriringan dengan kompetensi sosial berupa interaksi sesama manusia maupun  interaksi dengan alam. Berbagai fenomena yang disajikan dapat diselesaikan dengan  efisien ketika pembelajaran berbasis kontekstual dapat diterapkan dengan baik di  kalangan siswa sekolah dasar.





PROFIL PENULIS 

Nama : Angelina Nazalina Haryono Pekerjaan : Mahasiswi 

Nama Universitas : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Email aktif : nazalinaangelina@gmail.com No. Handphone : 083130636522


×
Berita Terbaru Update