-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBAGIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Senin, 01 Juli 2024 | Juli 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-01T23:10:15Z

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBAGIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

By Tahan Perlindungan


Belum maksimalnya prestasi belajar siswa disekolah pada mata pelajaran matematika dapat disembabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran. Motivasi merupakan dorongan seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu kegiatan untuk mencapai tujuannya. Jadi tanpa adanya motivasi belajar siswa yang tinggi tentunya setiap mata pelajaran yang dipelajari akan terasa membosankan karena dari dalam diri siswa itu sendiri tidak ada dorongan atau keinginan untuk mempelajari materi tersebut.

Selain motivasi belajar faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika adalah pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika. Dalam memahami pelajaran matematika siswa bukan sekedar hafal apa yang telah dijelaskan oleh guru, akan tetapi siswa juga harus mampu untuk mengerti konsep dari materi itu sendiri seperti yang dijelaskan oleh. Ketika seorang siswa mempunyai pemahaman konsep yang baik dalam pembelajaran matematika tentunya siswa tersebut juga akan memperoleh prestasi belajar yang baik juga.

Pada umumnya pelajaran matematika dianggap pelajaran yang sulit dan juga membosankan. Hal tersebut biasanya terjadi karena guru menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat. Sebagai contoh ketika guru akan menyampaikan pelajaran matematika materi pembagian dengan metode ceramah, biasanya siswa akan merasa cepat bosan karena dalam metode ini siswa hanya akan mendengarkan penjelasan guru. Untuk lebih memahami suatu materi siswa biasanya akan lebih tertarik dan juga paham ketika siswa terlibat langsung untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata.

Dari kenyataan yang telah dijelaskan diatas maka diperlukan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran CTL (Contekstual Teaching and Learning). (Contextual Teaching and Learning, CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Model pembelajaran yang dapat membantu siswa mengaitkan materi dengan kehidupan nyata. Model pembelajaran tersebut adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) atau pembelajaran yang kontekstual penelitian ini bertujuan utuk mengetahui apakah terdapat peningkatan motivasi belajar siswa memelalui Contextual Teaching and Learning (CTL).

Dalam proses pembelajaran, model Contextual and Leaarning (CTL) memiliki kelebihan jika diterapkan dengan baik. Kelebeihan model Contextuak and Learning (CTL) adalah dalam model pembelajaran ini menghadirkan dunia nyata dalam pembelajaran sehingga siswa dekat dengan lingkungannya dalam proses pembelajaran serata siswa mudah memahami materi yang di bahas termasuk permasalahan yang di kaji didalamnya. Hal ini sangat penting, karena dengan mampu mengoreksi materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, tidak hanya bagi siswa materi tersebut akan berfungsi secara fungsional, tetapi materi yang dipelajari akan melekat erat dalam ingatan siswa.

Pembelejaran lebih produktif  dan mampu untuk mendorong penguatan konsep. Kepada siswa karena metode pemebelajaran Contextual and Learning (CTL) menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa di tuntut untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Melalui landasan filososfis konstruktivisme, siswa diharapkan belajar melalui buku menghafal. Kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara utuh, baik fisik maupun mental.

Pendekatan  contextual  teaching  and learning  diartikan  sebagai  pembelajaran  yang menghubungkan  konsep  dengan  konteksnya, sehingga  siswa  memperoleh  pengalaman belajar yang bermakna berupa pengalaman langsung dan keterampilan  melalui  kegiatan  belajar. Lebih  lanjut, pendekatan  CTL  menurut  Komalasari  (2014) merupakan  pendekatan  pembelajaran  yang mengaitkan  antara  materi  pelajaran  dengan kehidupan  sehari-hari  siswa  dengan  tujuan menemukan makna materi bagi kehidupannya.

Melihat  definisi  yang  dikemukakan  di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan contextual  teaching  and  learning  diartikan sebagai pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru terhadap  siswa dikelas dengan  memberikan penjelasan  materi  dan  mengaitkannya  dengan pengetahuan  dan  pengalaman  siswa  dalam kehidupan sehari-hari,  dengan  tujuan agar  siswa mengalami  pembelajaran  yang  bermakna  dan mampu  melihat  dan  mengaitkan  materi  dalam pemanfaatan di kehidupannya.


Matematika merupakan pelajaran yang penting karena dapat mengasah kemampuan berpikir dan analisis siswa sehingga mampu menghadapi masalah dalam kehidupan mendatang. Salah satu tujuan pembelajaran matematika tertuang dalam kurikulum 2013 (dalam Latif, 2016) yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah memahami konsep, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan

Namun fakta di lapangan ditemukan bahwa banyak pembelajaran matematika yang diterapkan di kelas berupa pengerjaan soal berupa angka-angka semata sehingga siswa merasa kesulitan jika ada soal berupa cerita atau kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa menemukan beberapa kendala seperti kurang aktif, tidak dapat memahami soal apakah harus menggunakan suatu rumus tertentu. Siswa berasumsi bahwa matematika itu sulit, sehingga menyebabkan pelajaran matematika tidak disukai, tidak dipedulikan bahkan diabaikan (Sholekah, 2017).

Guru perlu berupaya dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep matematika yang dipelajari dengan mengaitkan materi dengan kehidupan siswa sehingga siswa merasa paham dan menganggap bahwa yang dipelajari berkaitan dengan lingkungannya dan memiliki banyak manfaat jika siswa mampu memahami konsep pelajaran dengan baik. Salah satu pendekatan pembelajaran yang erat kaitannya dengan kehidupan nyata siswa adalah Contextual Teaching and Learning disingkat CTL.

Melalui CTL guru dapat menghadirkan konsep matematika ke dalam situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa mengaitkan pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Alasan mengapa CTL bisa dijadikan pilihan seperti yang diungkapkan Wulan (dalam Rismawati, 2019) yakni 1) real world learning yakni pembelajaran yang dihubungkan dengan dunia nyata, 2) mengutamakan pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari-hari, 3) mengasah proses berpikir tingkat tinggi, 4) student centered, dimana siswa aktif sebagai pusat pembelajaran, 5) siswa menjadi aktif, kritis, dan kreatif, dan 6) realistis, dimana dekat dengan kehidupan nyata siswa.


×
Berita Terbaru Update