MENANAMKAN KESADARAN EKOLOGIS SEJAK SD: MENGAPA BELAJAR BIOLOGI ITU PENTING?
Darlena
Adek Sulistiorini Putri
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
ABSTRAK
Tulisan ini menyoroti pentingnya membangun kesadaran akan ekologi melalui pembelajaran IPA Biologi sejak tingkat Sekolah Dasar (SD). Di tengah gaya hidup praktis masa kini, anak-anak kian terputus dari interaksi dengan alam. Biologi tidak hanya diajarkan sebagai teori, melainkan sebagai sarana menanamkan sikap peduli, rasa tanggung jawab, serta kemampuan berpikir kritis dan bekerja sama. Lewat praktik nyata dan pengamatan langsung, siswa didorong memahami peran mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian, pendidikan Biologi di SD diharapkan mampu membentuk generasi yang tangguh, peduli, dan siap menghadapi persoalan global, sekaligus mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.Di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan arus informasi yang semakin deras, kita kerap mengabaikan kenyataan bahwa manusia tetap bergantung pada keberlanjutan alam. Aktivitas sehari-hari tak terlepas dari kehadiran makhluk hidup lain: tumbuhan menyediakan sumber pangan, hewan menjaga keseimbangan ekosistem, dan lingkungan yang sehat membuat manusia bisa hidup dengan nyaman. Sayangnya, seiring dengan pola hidup yang serba praktis, kesadaran ini makin terabaikan. Oleh karena itu, memberikan pemahaman Biologi kepada anak-anak sejak jenjang Sekolah Dasar (SD) menjadi hal yang sangat penting bukan sekadar pemenuhan kewajiban akademik semata.
1. .Pendahuluan
Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang begitu cepat, manusia sering kali lebih mementingkan kenyamanan hidup tanpa memperhatikan kelangsungan lingkungan. Berbagai persoalan seperti kerusakan ekosistem, berkurangnya keanekaragaman hayati, hingga perubahan iklim menunjukkan bahwa tingkat kesadaran ekologis masyarakat masih rendah. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah menanamkan sikap peduli lingkungan sejak dini melalui pendidikan di sekolah.Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Biologi di jenjang Sekolah Dasar (SD) memiliki peranan penting dalam membentuk cara berpikir dan perilaku siswa agar lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap alam. Tidak hanya menitikberatkan pada teori, pembelajaran Biologi juga dapat menjadi media bagi anak untuk berinteraksi langsung dengan lingkungan melalui kegiatan pengamatan, percobaan sederhana, hingga praktik menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Dengan demikian, peserta didik diharapkan tidak hanya memahami pengetahuan secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan serta rasa tanggung jawab untuk turut menjaga kelestarian alam di masa depan.
2. Belajar Biologi: Bukan Sekadar Teori, Tetapi Bekal Hidup
Masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa pelajaran IPA Biologi di tingkat SD hanya sekadar hafalan nama-nama hewan atau bagian tumbuhan. Padahal, justru di jenjang inilah Biologi menjadi dasar penting bagi anak untuk memahami bagaimana kehidupan berlangsung. Materi-materi sederhana seperti siklus hidup kupu-kupu, metamorfosis katak, hingga proses fotosintesis sebenarnya membuka cakrawala anak mengenai keajaiban alam di sekitarnya. Selain itu, pengenalan sains sejak usia dini berperan besar dalam menumbuhkan kepekaan terhadap permasalahan lingkungan dan mempersiapkan anak agar kelak mampu menjadi agen perubahan. Anak-anak yang terbiasa belajar dengan mengamati fenomena alam sejak kecil akan memiliki rasa ingin tahu tinggi dan pola pikir kritis dua kemampuan yang sangat diperlukan untuk mencari solusi persoalan global.
3. Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan
Pembelajaran Biologi di tingkat SD juga berfungsi sebagai media untuk menanamkan nilai nilai penting seperti rasa peduli, tanggung jawab, dan kecintaan terhadap alam. Ketika anak-anak diajak untuk menanam pohon di halaman sekolah, merawat ikan di kolam, atau membersihkan taman, pada dasarnya mereka sedang belajar untuk menghargai kehidupan di sekitar mereka. Kegiatan praktik semacam ini akan meninggalkan kesan mendalam dibandingkan hanya mempelajari teori melalui buku teks. Peran guru sangat vital untuk menjadikan Biologi sebagai ilmu yang relevan dengan situasi nyata. Contohnya, mendiskusikan bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut dapat menjadi langkah awal untuk memicu perubahan pola perilaku sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pentingnya pendidikan yang dapat menumbuhkan kesadaran individu sejak usia dini agar keanekaragaman hayati tidak terus terancam punah karena ulah manusia.
4. Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis dan Kolaboratif
Selain menumbuhkan rasa peduli, pembelajaran Biologi juga berperan penting dalam membiasakan anak berpikir secara ilmiah. Melalui percobaan sederhana contohnya menumbuhkan biji kacang hijau di atas kapas basah anak dilatih untuk mengamati, mencatat setiap perkembangan, lalu menarik kesimpulan dari hasil pengamatan. Ini bukan sekadar meniru cara kerja para ilmuwan, tetapi juga membangun dasar logika berpikir kritis. Selain itu, metode pembelajaran IPA Biologi kerap menggunakan pendekatan kerja sama atau kolaboratif. Anak-anak terbiasa berdiskusi, saling bertukar pendapat dengan cara yang sehat, serta bersama-sama mencari solusi atas suatu masalah. Kemampuan seperti ini sangat sejalan dengan profil pelajar Pancasila yang dicanangkan dalam Kurikulum Merdeka, di mana siswa didorong untuk menjadi individu yang berpikir kritis, kreatif, mandiri, sekaligus mampu bekerja sama dengan orang lain.
5. Menyiapkan Generasi Tangguh untuk Tantangan Masa Depan
Berbagai persoalan lingkungan global seperti pemanasan bumi, bencana alam akibat kerusakan ekosistem, hingga polusi membutuhkan peran generasi muda yang memiliki pengetahuan sains serta kepedulian tinggi terhadap alam. Sejak duduk di bangku SD, anak-anak yang sudah dibekali pemahaman akan pentingnya merawat lingkungan diharapkan kelak tumbuh menjadi warga negara yang tidak hanya berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi juga memiliki visi menjaga kelestarian bumi untuk masa depan. Namun, faktanya masih banyak sekolah yang memposisikan IPA Biologi hanya sebagai pelengkap nilai akademik, tanpa memberikan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan nyata. Untuk itu, para guru memerlukan dukungan sarana, pelatihan yang memadai, dan kurikulum yang kontekstual agar materi Biologi tak sekadar berhenti di halaman buku, tetapi benar-benar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Kesimpulan
Urgensi belajar IPA Biologi di jenjang Sekolah Dasar memiliki peran penting yang melampaui pencapaian nilai akademik semata. Biologi membantu anak-anak memahami hubungan erat antara manusia dan alam, menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan, serta melatih pola pikir kritis dan kemampuan bekerja sama. Dengan bekal pengetahuan dan kepedulian ini, diharapkan lahir generasi yang tangguh, bertanggung jawab, dan berkomitmen menjaga kelestarian alam di masa mendatang. Untuk itu, dukungan dari guru, sekolah, dan orang tua sangat diperlukan agar proses belajar Biologi benar-benar bermakna, kontekstual, dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.