KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SEKOLAH DASAR
Evriani Putri Margareth
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Abstrak :
Pembelajaran IPA terpadu di sekolah dasar (SD) bertujuan untuk membantu siswa memahami konsep sains secara holistik dan kontekstual. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran IPA terpadu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran IPA terpadu di SD. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan materi pembelajaran dapat meningkatkan motivasi, minat, dan hasil belajar siswa. Temuan penelitian ini memberikan implikasi bagi guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran IPA terpadu di SD.
Kata Kunci: Pembelajaran IPA Terpadu, Media Pembelajaran, Efektivitas Pembelajaran, Sekolah Dasar
Abstract
Integrated science learning in elementary schools (SD) aims to help students understand science concepts holistically and contextually. The use of appropriate instructional media can help improve the effectiveness of integrated science learning. This study aims to analyze the effectiveness of using instructional media in integrated science learning in elementary schools. The research method used is qualitative with a case study approach. Data were collected through observation. The results of the study show that the use of varied and appropriate instructional media for learning materials can increase student motivation, interest, and learning outcomes. The findings of this study have implications for teachers in choosing and using appropriate instructional media to improve the effectiveness of integrated science learning in elementary schools.
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA dikatakan efektif apabila terjadi peningkatan hasil belajar yaitu hasil kemampuan kecakapan dan keterampilan serta sikap yang dinilai hasil pengukuran dengan test dengan mengedepankan keaktifan belajar peserta didik. Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid. Hal ini sangatlah membantu guru dalam mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran (Syukur, 2010: 123).
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan tentang pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar. Disamping itu memecahkan masalah dan membuat keputusan, meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
Pembelajaran melalui media lebih menyenangkan dan dapat membantu siswa mencapai hasil yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan media interaktif dapat membantu pemecahan masalah (Zubaidah, 2016). Selain itu, kemajuan teknologi telah menghasilkan teknologi baru dalam pembelajaran, yaitu realitas, yang digunakan oleh instruktur dan peneliti universitas yang kreatif untuk mengajar (Anshori et al, 2021). Dengan kemudahan AR, visualisasi yang menarik dari kombinasi lingkungan alam dan virtual dapat dilakukan. Tampilan menjadi lebih interaktif secara real-time dan terintegrasi dengan tampilan tiga dimensi (Muazizah et al, 2016; Nurasia et al, 2021).
PEMBAHASAN DAN HASIL
Jenis Media yang Cukup Efektif digunakan dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar
Berikut adalah beberapa jenis media yang paling efektif digunakan dalam pembelajaran IPA di SD:
Multimedia
Multimedia digunakan dalam pembelajaran IPA tema 7 sub tema 3 materi kalor di kelas V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa
Powtoon
Powtoon adalah media presentasi dan pembelajaran yang serbaguna dan mudah digunakan, yang dapat membantu pengguna untuk membuat presentasi yang menarik, informatif, dan interaktif. Powtoon digunakan dalam pembelajaran IPA hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Powtoon efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Video Animasi
Video animasi digunakan dalam pembelajaran IPA berbasis literasi sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan video animasi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Gambar
Gambar digunakan dalam pembelajaran IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gambar efektif dalam meningkatkan motivasi siswa.
Audiovisual
Audiovisual digunakan dalam pembelajaran IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan audiovisual efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam beberapa penelitian, penggunaan media dalam pembelajaran IPA di SD menunjukkan beberapa keefektifan, seperti:
Meningkatkan hasil belajar siswa
Meningkatkan motivasi siswa
Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan materi
Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat materi
Namun, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan media harus dilakukan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan media dan menghindari hambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran yang menggunakan multimedia akan membantu siswa dalam satu kali menyaksikan meraka akan melihat dan mendengar teks, audio, gambar, animasi atau video secara bersama. Serta dalam pembelajaran multimedia materi yang memerlukan penjelasan secara detail, seperti proses perubahahan Kalor, fungsi kalor, manfaat pengunakan kalor dalam kehidupan seahari-hari ditampilkan melalui animasi maupun video. Penggunaan media animasi dalam pembelajaran akan mempermudah dalam memvisualisasikan materi yang dianggap sulit akan menampilakn menjadi animasi yang menarik bagi siswa. Dengan menanfaatkan semua indranya dalam proses pembelajaran akan membuat siswa belajar lebih bermakna. Multimedia mampu meningkatkan minat serta motivasi belajar mahasiswa, meningkatkan pemahaman mahasiswa serta kemauan ‘belajar dimana saja dan kapan saja’ (Rr Indra Tanie Kusuma Negara1, Tuti Iriani2, 2019).
Peran Guru dalam Meningkatkan Kefektifan Belajar Siswa
Guru harus mempunyai peran kepada siswa dalam menggunakan media pembelajaran secara efektif sebagai alat komunikasi dalam proses pembelajaran di kelas, mengingat pertumbuhan teknologi informasi yang pesat. Dengan demikian, keberhasilan proses belajar mengajar di kelas tergantung pada media pembelajarannnya.
Peran Guru sebagai Instruktur
Tanggung jawab utama guru sebagai instruktur merupakan faktor untuk siswa di sekolah dasar. Karena itu, instruktur harus berpengalaman dalam berbagai materi pelajaran, serta dalam teori pendidikan, praktik, kurikulum, dan teknik pengajaran (Safitri, 2017). Guru harus terlebih dahulu mempelajari materi yang akan diajarkan kepada siswa, seperti halnya ketika guru mengajar dengan memanfaatkan media. Selain itu, guru menawarkan kemandirian siswa sehingga mereka dapat menggunakan sumber belajar dengan mudah.
Guru harus mengetahui cara menggunakan media pembelajaran terlebih dahulu dan mempersiapkan diri sebelum memberikan pelajaran agar latihan berjalan lancar saat menggunakan media gambar dan media audio visual. Karena mengajar atau berlatih menggunakan media pembelajaran bisa jadi menantang tanpa persiapan dari guru, dan bisa juga mengakibatkan pemahaman siswa yang kurang ideal. Selain itu, siswa akan menerima informasi yang lebih baik sebelumnya, yang akan meningkatkan kesiapan mereka untuk menerima pelajaran.
Peran Guru sebagai Motivator
Peran guru sebagai motivator adalah berperilaku sebagai seseorang yang tidak pernah berhenti mendukung siswa, memastikan bahwa mereka selalu memiliki dorongan, minat, dan motivasi untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Salah satu unsur yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran adalah motivasi karena siswa yang bermotivasi tinggi akan serius dalam belajar (Latif, Safitri, & Pasaribu, 2020). Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Peran Guru sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator, peran guru adalah untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses ke sumber belajar yang diperlukan sehingga mereka dapat melakukan pembelajaran mereka dalam lingkungan yang ramah, gembira, energik, bebas dari kegelisahan di mana mereka merasa bebas untuk berbagi pendapat. Guru berupaya meningkatkan dan mengefektifkan proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk meningkatkan kebahagiaan, minat, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, guru menawarkan pilihan media pembelajaran yang bervariasi dan disesuaikan dengan mata pelajaran. Selain itu, pendidik bertujuan untuk memberikan buku kepada siswa untuk membantu dalam belajar siswa.
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan singkat diatas dapat diartikan betapa pentingnya media pembelajaran agar memudahkan siswa dalam menguasai materi. Membantu siswa memahami materi yang tidak dapat dilihat secara langsung. Serta bagaimana peran guru dalam meningkatkan keaktifan siswa dengan menyediakan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan aktifitas belajar, bahwa guru menjadi instruktur, sebagai motivator dan sebagai fasilitator di kelas dengan membimbing dan mengawasi siswa dalam proses pembelajaran, dan guru juga selalu menyediakan sumber belajar siswa, seperti buku untuk memudahkan siswa dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
References
Jannah, I. N. (2020). Efektivitas Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran IPA. penggunaan multimedia, 4, No. 1, Tahu 2020(: 2579-3276), 55-57.
sari, e. r. (22). PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR. peran guru; keaktifan siswa; media pembelajaran, 9, No. 2, 588-589.