Nama : Mohamad Asmawi
NIM : 2021015281
“UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMETIK BERMUATAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL ( CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) PADA SISWA KELAS lV SD NEGERI PIYUNGAN”
A. Latar Belakang Masalah
IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang alam, IPA juga sering disebut dengan ilmu sains. Pembelajaran IPA akan lebih dapat dipahami apabila siswa terjun langsung melakukan eksperimen atau berkecimpung menjelajahi alam sekitar. Dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa akan mempermudah siswa dalam menerima pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Menurut Patta Bundu dalam Binti (2014) Belajar IPA yang sebenarnya bukan merupakan penghafalan kata-kata yang bermakna, melainkan merupakan hasil asosiasi dari pengalaman-pengalaman. Oleh sebab itu, dalam belajar IPA sebaiknya siswa diterjunkan langsung melakukan penelitian dan observasi guna untuk membuat siswa merasakan pengalaman sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa.
Kenyataannya, pada proses pembelajaran IPA di SD Negeri Piyungan tidak melakukan pembelajaran dengan memberikan pengalaman langsung dan tidak melakukan percobaan-percobaan yang seharusnya dilakukan oleh guru dan siswa. Guru hanya menerangkan materi-materi IPA, dengan siswa yang mendengarkan, mencatat dan masih disuruh menghafal setiap materi IPA yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswa banyak yang kurang memahami konsep-konsep pembelajaran IPA dan menghasilkan nilai belajar yang kurang maksimal.
Kualitas pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar
berasal dari kata “hasil” dan “belajar”, hasil berarti sesuatu yang diadakan(dibuat,
dijadikan. dsb) oleh usaha (Hasan Alwi, dkk, dalam Binti., 2014:52), sedangkan
pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Alw, dkk., dalam Binti., 2014:52). Damyati dan Mudjiono dalam Binti (2014:52) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hal yang dapat dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tolak ukur untuk melihat tingkat perkembangan siswa dari sebelum memulai pembelajaran dengan sesudah melakukan pembelajaran.
Hasil belajar sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang
mempengaruhinya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru apakah tepat dilakukan pada materi IPA. Penerapan model pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa, sehingga pemilihan model pembelajaran sangat penting guna untuk membuat siswa agar berperan aktif dalam proses kegiatan pembelajaran.
Kelemahan pembelajaran IPA di SD Negeri Piyungann terletak pada guru yang kurang bisa memanfaatkan kerja kelompok pada kelas, guru juga kurang mengembangkan kekreatifan sehingga metode ceramah yang selalu guru gunakan adalah metode yang kurang tepat diterapkan pada pembelajaran IPA. Walaupun sudah diterapkannya Kurikulum K-13 tetapi masih ada guru yang menggunakan metode pembelajaran lawas, guru masih memegang kendali dan berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga, siswa cenderung pasif karena hanya mendengarkan guru yang berceramah. Keterampilan yang seharusnya siswa kuasai tentang materi IPA menjadi tidak bisa dilakukan oleh siswa, karena siswa tidak diterjunkan langsung untuk menggali dan mengasah kemampuan keterampilan dalam meneliti atau membuat suatu produk pembelajaran dalam materi IPA tersebut.
Hal tersebut bisa berdampak buruk apabila guru tidak melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran. Maka dari itu perlu pengembangan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat dan hasil belajar IPA pada siswa SD Negeri Piyungan. Dengan mengubah model pembelajaran menjadi lebih inovatif dan memanfaatkan lingkungan sekitar bisa menjadi solusi yang diharapkan.
Pemilihan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah salah satu solusi yang mungkin bisa digunakan oleh guru. Dalam proses pembelajaran IPA, Agus Suprijono dalam Ida,dkk (2016;105) menyatakan model pembelajaran Conteextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu model pembelajaran yang membantu guru untuk menghubungkan kegiatan dan bahan ajar dengan situasi dan pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Trianto Ibnu Badar AlTabany dalam Ida,dkk (2016;107) memberikan penjelasan bahwa model ini merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka.
Jadi dapat disimpulkan bahwa CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah model pembelajaran yang mengaitkan pembelajaran di sekolah dengan situasi dan kondisi yang nyata yang dapat dirasakan pengalamannya oleh setiap siswa, untuk
menghasilkan minat dan hasil belajar yang bemakna bagi siswa. Dengan pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar tematik muatan IPA serta pengelolaan pembelajaran dikelas. Siswa dan guru hendaknya saling bekerja sama dalam proses pembelajaran. Guru sebaiknya banyak melakukan bertanya kepada pihak lain mengenai proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL, dan siswa juga dilakukan rangsangan agar ikut berperan aktif sehingga model pembelajaran CTL dapat berjalan dengan baik dan dapat meminimalisir kekurangan dalam proses pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di tentukan di atas, maka dapat di identifikasikan beberapa masalah yang ada di SD Neegeri Piyungan adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam belum maksimal.
2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru bersifat monoton.
3. Guru jarang dan hampir tidak pernah menggunakan model pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas terdapat permasalahan dalam penelitian ini yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimana Upaya Peningkatan Hasil Belajar Tematik Bermuatan Ipa Melalui
Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Piyungan.
D. Tujuan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui Upaya Peningkatan Hasil Belajar Tematik Bermuatan Ipa Melalui Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Piyungan.
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi Guru
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran yang
menyenangkan dan tidak membosankan.
2. Memudahkan guru dalam mencapai target-target materi yang harus disampaikan kepada siswa.
b. Manfaat bagi Siswa
1. Memudahkan siswa dalam menerima dan memahami pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
2. Meningkatkan perhatian, minat dan kemampuan siswa dalam memahami
materi.