-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Mendidik dengan hati melalui sekolah masa kini

Jumat, 04 Juli 2025 | Juli 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-04T15:05:40Z

Mendidik dengan hati melalui sekolah masa kini

Penulis: Fadhil Syafri Praditya Aflah Badariyah Zulfa Luthfiana Arya Surya Nugroho Fitri Kurnia Setyowati Musa Nurahim


Di tengah tantangan zaman yang semakin beragam dan majemuk, pendidikan dasar memegang peranan penting dalam membentuk generasi masa depan yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga dewasa secara emosional, berakar pada budaya lokal, dan siap bersaing di tingkat global. SD Negeri Sorogenen 1, yang terletak di Sorogenen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY, menjadi contoh konkret bagaimana lembaga pendidikan dasar mampu menerapkan pendekatan pendidikan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Visi SD Negeri Sorogenen 1, yaitu “Terwujudnya insan unggul dalam prestasi, berkarakter, berbudaya, dan berwawasan global,” bukan sekadar semboyan. Visi ini dijabarkan dalam misi dan tujuan yang dijalankan secara nyata dalam kegiatan pembelajaran harian. Berdasarkan hasil observasi, tampak bahwa sekolah ini tidak hanya menargetkan pencapaian akademik, tetapi juga berfokus pada penguatan karakter siswa melalui kegiatan religius, pelestarian budaya, dan pengembangan keterampilan abad ke-21.

Salah satu keunikan yang menonjol adalah upaya sekolah dalam menciptakan budaya positif yang penuh dengan nilai. Setiap Selasa dan Kamis, siswa mengikuti kegiatan “Sleman Mengaji” yang mencakup pembacaan Al-Qur’an, Asmaul Husna, serta pelaksanaan shalat dhuha. Sementara untuk siswa non-Muslim, sekolah tetap memberi ruang ibadah melalui doa pagi yang dipandu guru agama secara daring. Praktik ini mencerminkan semangat multikulturalisme dan toleransi antar umat beragama yang masih jarang ditemukan di tingkat sekolah dasar.

Selain itu, nilai gotong royong dan kearifan lokal juga dijaga melalui kegiatan berpakaian adat Yogyakarta setiap Kamis Pon. Sekolah juga rutin menjalankan program “semutlis” (sepuluh menit untuk lingkungan sekolah) sebagai bentuk pendidikan kebersihan dan tanggung jawab kolektif sejak dini. Semua kegiatan ini menjadi representasi nilai-nilai Pancasila yang tumbuh secara alami di lingkungan sekolah.

Dalam proses pembelajaran, guru-guru di sekolah ini menerapkan pendekatan aktif dan variatif. Mereka memanfaatkan media interaktif, diskusi kelompok, permainan edukatif, serta refleksi bersama di akhir sesi. Program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) menjadi wadah aktualisasi nilai dan pengetahuan siswa dalam kehidupan nyata. Kegiatan outing class pun dimanfaatkan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.

Ekstrakurikuler di SD Negeri Sorogenen 1 juga sangat beragam dan sesuai minat peserta didik, mulai dari Pramuka, seni tari dan seni lukis, bahasa Inggris, TIK, hingga BTA (Baca Tulis Al-Qur’an). Setiap kegiatan didampingi secara rutin dan terencana. Tak hanya itu, sekolah ini juga menjadi calon sekolah rujukan Google di DIY, mencerminkan komitmen tinggi dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.

Namun demikian, sekolah ini tidak luput dari tantangan. Ragam karakter dan gaya belajar siswa yang berbeda, emosi yang masih berkembang, serta perbedaan pemahaman materi menjadi hambatan yang harus dihadapi guru. Menariknya, guru-guru di sini dibekali pendekatan humanis seperti mindfulness dan segitiga restitusi, guna membantu siswa memahami serta mengelola diri mereka secara lebih baik.

Dalam hal manajemen sekolah, SD Negeri Sorogenen 1 menunjukkan pengelolaan berbasis data yang efektif. Setiap keputusan diambil berdasarkan hasil evaluasi dari rapor pendidikan dan dituangkan dalam APBS serta kurikulum operasional. Evaluasi kinerja guru juga dilakukan secara berkala sebagai dasar peningkatan mutu secara kolaboratif antara guru dan kepala sekolah.

Kolaborasi antar pendidik menjadi kekuatan lain yang menonjol. Guru-guru aktif dalam komunitas belajar (kombel), baik dalam lingkup internal maupun lintas sekolah. Kombel menjadi media berbagi praktik baik, pengalaman, dan peningkatan kapasitas profesional secara terus-menerus. Hal ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan kualitas pendidikan yang berkesinambungan.

SD Negeri Sorogenen 1 bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang yang aman dan bermakna untuk tumbuh menjadi pribadi yang utuh. Sekolah ini telah membuktikan bahwa pendidikan dasar bisa menjadi penghubung antara nilai-nilai tradisional dan tantangan global masa kini.

Jika pendekatan seperti ini diadopsi oleh lebih banyak sekolah di Indonesia, keseimbangan antara pengembangan karakter, prestasi akademik, pelestarian budaya, dan pemanfaatan teknologi bukanlah sekadar idealisme. SD Negeri Sorogenen 1 membuktikan bahwa transformasi pendidikan bisa dimulai dari tindakan kecil yang konsisten, berbasis nilai, dan berpijak pada realitas.



×
Berita Terbaru Update