-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PERAN GURU SD DALAM MENUMBUHKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS SISWA MELALUI SUASANA BELAJAR YANG SEHAT

Jumat, 04 Juli 2025 | Juli 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-04T15:10:21Z

 Nama :JEVI SETIA WATI

pgsd universitas sarjanawiyata tamansiswa 


PERAN GURU SD DALAM MENUMBUHKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS SISWA MELALUI SUASANA BELAJAR YANG SEHAT




Pendahuluan

Masa sekolah dasar adalah masa krusial dalam pembentukan karakter dan pertumbuhan psikologis anak. Pada tahap ini, anak-anak mulai belajar berinteraksi secara sosial, mengenali emosi, dan mengembangkan pemahaman terhadap diri sendiri serta lingkungan sekitar. Karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan di sekolah, maka peran guru sebagai pendamping sangat menentukan, tidak hanya dalam pencapaian akademik, tetapi juga dalam pemenuhan kebutuhan psikologis siswa.

Sayangnya, kenyataan menunjukkan bahwa banyak siswa di tingkat SD menghadapi tekanan psikologis, baik dari lingkungan keluarga maupun sekolah. Gangguan seperti rasa cemas, kesulitan konsentrasi, rendahnya semangat belajar, hingga trauma belajar sering kali muncul tanpa disadari. Dalam situasi ini, guru diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang mendukung keseimbangan emosi dan psikologis siswa. Artikel ini mengupas strategi yang bisa diterapkan guru untuk menciptakan lingkungan kelas yang kondusif dan mendukung kesehatan mental siswa.

Karakteristik Psikologis Anak Usia Sekolah Dasar

Anak-anak usia SD berada dalam tahap perkembangan kognitif operasional konkret (Piaget) dan tahap industri versus inferioritas (Erikson). Mereka mulai mengevaluasi kemampuan dirinya dan membandingkannya dengan teman sebaya. Jika tidak mendapat penguatan yang cukup, anak bisa merasa tidak mampu atau minder. Dalam proses belajar ini, peran guru sangat dibutuhkan sebagai motivator, fasilitator, sekaligus pengarah.

Dalam aspek emosional, anak SD mulai memahami berbagai jenis perasaan, tetapi belum sepenuhnya mampu mengatur atau mengekspresikannya dengan tepat. Dukungan guru sangat dibutuhkan agar siswa tidak merasa terasing, takut, atau tidak percaya diri saat berada di kelas.

Permasalahan Psikologis yang Umum di SD

Beberapa siswa menunjukkan gejala gangguan psikologis melalui perilaku yang sulit dikendalikan, seperti mudah marah, sering menangis, atau justru menarik diri dari aktivitas kelompok. Umumnya, masalah ini bersumber dari:

- Harapan akademik yang terlalu tinggi dari orang tua atau guru 
- Suasana kelas yang menekan atau tidak bersahabat 
- Pengalaman bullying dari teman sebaya 
- Situasi rumah yang penuh konflik 
- Minimnya dorongan dan rasa percaya diri

Jika permasalahan ini tidak ditangani secara bijak, maka perkembangan sosial dan akademik siswa akan terhambat. Bahkan dalam jangka panjang, hal ini bisa memengaruhi pembentukan karakter dan kestabilan emosional mereka.

Strategi Guru dalam Menjaga Kesehatan Psikologis Siswa

Berikut adalah sejumlah strategi yang dapat diterapkan oleh guru dalam menciptakan lingkungan kelas yang sehat secara psikologis:

1. Membangun Hubungan Hangat dengan Siswa 
Guru perlu menciptakan ikatan emosional yang positif dengan siswa. Dengan menunjukkan sikap ramah, sabar, dan terbuka, siswa akan merasa lebih diterima dan aman di kelas. Hubungan yang baik ini bisa meningkatkan rasa percaya siswa terhadap guru dan mengurangi kecemasan mereka dalam belajar.

2. Menjamin Kelas yang Bebas Tekanan 
Guru wajib menjaga agar kelas tetap menjadi ruang aman bagi semua siswa. Tindakan kekerasan verbal, fisik, atau perlakuan diskriminatif harus dicegah sejak awal. Guru bisa membuat aturan kelas bersama siswa untuk menjaga keharmonisan dalam belajar.

3. Penerapan Pendekatan Disiplin Humanis 
Daripada menghukum siswa, pendekatan yang lebih manusiawi seperti memberi arahan, menanyakan alasan perilaku, dan mengajak refleksi bisa jauh lebih efektif. Strategi ini membantu siswa memahami kesalahan tanpa merasa dihakimi.

4. Memberi Ruang untuk Ekspresi Emosi 
Kegiatan seperti menulis buku harian, menggambar perasaan, atau sesi cerita di kelas bisa membantu siswa menyalurkan perasaan yang mungkin sulit mereka ucapkan. Guru dapat memfasilitasi kegiatan ini secara rutin sebagai bagian dari proses pembelajaran.

5. Menyesuaikan Gaya Mengajar dengan Karakteristik Siswa 
Metode belajar yang menyenangkan dan variatif bisa mengurangi tekanan belajar. Misalnya dengan bermain peran, membuat proyek kelompok, atau belajar sambil bermain. Strategi ini penting untuk membuat siswa lebih rileks dan aktif di kelas.

6. Menjalin Kerja Sama dengan Orang Tua 
Guru sebaiknya menjalin komunikasi rutin dengan orang tua terkait perkembangan anak di sekolah. Hal ini berguna untuk menemukan solusi bersama ketika anak mengalami perubahan perilaku atau kesulitan belajar.

7. Mengarahkan Siswa pada Layanan Bimbingan Psikologis 
Jika guru melihat adanya tanda gangguan psikologis yang cukup serius, sebaiknya siswa dibimbing ke tenaga profesional seperti konselor sekolah atau psikolog. Guru tidak perlu menanganinya sendiri, melainkan menjadi jembatan antara siswa dan ahli.

Ilustrasi dari Lapangan

Seorang guru SD di wilayah Bantul pernah menghadapi siswa kelas 2 yang enggan berpartisipasi dalam kegiatan belajar. Setelah dilakukan pendekatan personal, diketahui bahwa anak tersebut mengalami tekanan di rumah karena orang tuanya menuntut nilai sempurna. Sang guru kemudian melakukan pendekatan bermain dan mengurangi beban tugas sambil tetap memotivasi. Dalam beberapa minggu, siswa tersebut mulai aktif dan tampak lebih bahagia di kelas.

Hambatan yang Dihadapi Guru

Dalam pelaksanaannya, guru sering menghadapi berbagai keterbatasan, seperti:

- Banyaknya jumlah siswa per kelas 
- Kurangnya pelatihan guru terkait psikologi anak 
- Keterbatasan waktu untuk pendekatan personal 
- Minimnya dukungan profesional di sekolah 
- Masih adanya anggapan bahwa masalah psikologis adalah hal sepele

Oleh karena itu, perlu dukungan dari kepala sekolah, dinas pendidikan, hingga lembaga pendidikan tinggi untuk memperkuat kompetensi guru dalam menangani masalah psikologis siswa.

Penutup

Kesejahteraan psikologis siswa merupakan aspek krusial dalam keberhasilan pendidikan. Guru sebagai tokoh utama di ruang kelas memegang peran penting dalam menciptakan suasana yang mendukung pertumbuhan emosional anak. Dengan pendekatan yang empatik, penuh pengertian, dan berbasis komunikasi yang terbuka, guru dapat membentuk ruang belajar yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menyehatkan. Dalam jangka panjang, investasi terhadap kondisi psikologis siswa akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara mental dan sosial.


×
Berita Terbaru Update