Mengenal Proses Belajar Behaviorisme
Aghnia Zulfi Fahrinzani
Abstrak
Belajar merupakan proses usaha sadar individu untuk mengalami perubahan dari ketidaktahuan menjadi pengetahuan, dari tidak memiliki sikap menjadi memiliki sikap yang benar, dan dari tidak terampil menjadi terampil dalam melakukan sesuatu. Belajar bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan atau informasi, tetapi juga melibatkan individu secara aktif dalam membuat atau merevisi hasil belajarnya menjadi pengalaman yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Teori belajar behavioristik adalah pendekatan dalam psikologi yang menekankan pengamatan perilaku yang dapat diamati secara eksternal. Teori ini berpendapat bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan eksternal, dan pembelajaran terjadi melalui hubungan antara stimulus dan respons. Tulisan ini menjelaskan konsep dasar teori belajar behavioristik, prinsip-prinsip utamanya, dan beberapa contoh penerapannya dalam konteks pembelajaran. Teori ini telah diterapkan dalam pendidikan, psikoterapi, dan manajemen perilaku. Namun, teori ini juga mendapatkan kritik karena terlalu fokus pada aspek eksternal perilaku dan mengabaikan proses mental internal dalam pembelajaran manusia. teori belajar behavioristik menekankan peran lingkungan eksternal dalam pembelajaran. Belajar dipandang sebagai interaksi antara stimulus dan respons, di mana perubahan perilaku terjadi melalui pengaruh stimulus
PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat atau punmerevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalaman yang bermanfaat bagi pribadinya.
Pembelajaran merupakan suatu sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan. Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam dunia nyata. Teori merupakan seperangkat preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variabel yang saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya. Dari dua pendapat diatas, teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya
Teori belajar adalah suatu teori di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. Teori belajar selalu bertolak dari sudut pandang psikologi belajar. Untuk itu dalam pemahasan ini pemakalah akan mengulas mengenai teori belajar yang berhubungan dengan psikologi yang berpijak pada pandangan behaviorisme dan aplikasinya dalam pembelajaran.
Teori belajar behavioristik adalah pendekatan dalam psikologi yang menekankan pengamatan perilaku yang dapat diamati secara eksternal(Miguel et al., Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan eksternal, dan pembelajaran terjadi melalui hubungan antara stimulus dan respons.
Teori belajar adalah suatu teori di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
Teori belajar selalu bertolak dari sudut pandang psikologi belajar. Untuk itu dalam pemahasan ini pemakalah akan mengulas mengenai teori belajar yang berhubungan dengan psikologi yang berpijak pada pandangan behaviorisme dan aplikasinya dalam Pembelajaran.
METODE
Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning) Dengan Konsep yang Mengaitkan stimulus netral dengan stimulus yang menghasilkan respon alami, sehingga stimulus netral pun akan memicu respon yang sama. Contoh yang bisa dilakukan salah satunya Seorang anak merasa takut ketika melihat jarum suntik (stimulus netral) karena sebelumnya ia pernah disuntik (stimulus yang menghasilkan respon alami, yaitu rasa sakit). Setelah beberapa kali mengalami hal tersebut, anak tersebut akan merasa takut setiap kali melihat jarum suntik, bahkan jika jarum tersebut tidak digunakan untuk menyakitinya. Serta Penerapannya Dalam pembelajaran, pengkondisian klasik dapat digunakan untuk membentuk respon emosional positif atau negatif terhadap materi pelajaran tertentu.
Pengkondisian Operan (Operant Conditioning) Konsepnya yaitu dengan Mempelajari perilaku melalui konsekuensi yang mengikuti perilaku tersebut. Perilaku yang diberi penguatan (reinforcement) cenderung diulang, sedangkan perilaku yang diberi hukuman (punishment) cenderung dihindari. Contohnya Seorang siswa yang mendapat pujian (penguatan positif) karena menjawab pertanyaan dengan benar, akan lebih termotivasi untuk menjawab pertanyaan di lain waktu. Sebaliknya, seorang siswa yang dimarahi (hukuman) karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah, akan lebih cenderung untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Penerapan yanag bisa dilakukan Dalam pembelajaran, penguatan positif dapat berupa pujian, nilai baik, atau hadiah kecil untuk memotivasi siswa. Hukuman, seperti teguran atau pengurangan nilai, dapat digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
Pembentukan (Shaping) Konsep nya yaitu dengan Membentuk perilaku kompleks dengan memberikan penguatan pada langkah-langkah kecil menuju perilaku yang diinginkan. Contoh nya dengan Mengajari anak naik sepeda. Guru akan memberikan penguatan pada setiap langkah kecil, seperti menyeimbangkan badan, mengayuh pedal, dan mengarahkan sepeda, hingga anak tersebut bisa mengendarai sepeda dengan lancar. Penerapannya Dalam pembelajaran, guru dapat membagi tugas kompleks menjadi langkah-langkah kecil dan memberikan penguatan pada setiap langkah, sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih mudah.
Penguatan (Reinforcement) dengan Konsep Segala sesuatu yang dapat meningkatkan kemungkinan perilaku akan terulang di masa depan. Contohnya Pujian, hadiah, nilai baik, atau perhatian positif dari guru dapat menjadi penguatan bagi siswa. Penerapan yang bisa dilakukan yaitu dengan Penguatan yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran.
Hukuman (Punishment) Konsep Segala sesuatu yang dapat menurunkan kemungkinan perilaku akan terulang di masa depan.Contohnya Teguran, nilai buruk, atau hukuman fisik
HASILN DAN PEMBAHASAN
- Teori Belajar Behavioristik 
Teori belajar behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respons) hukum-hukum mekanistik. Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini adalah bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan, dan bisa ditentukan. Menurut teori ini, seseorang terlibat dalam tingkah laku tertentu karena mereka telah mempelajarinya, melalui pengalamanpengalaman terdahulu, menghubungkan tingkah laku tersebut dengan hadiah. Seseorang menghentikan suatu tingkah laku, mungkin karena tingkah laku tersebut belum diberi hadiah atau telah mendapat hukuman. Karena semua tingkah laku yang baik bermanfaat ataupun yang merusak, merupakan tingkah laku yang dipelajari. (Eni Fariyatul & Istikomah, 2016)
Teori belajar behavioristik merupakan teori yang menjelaskan mengenai pembelajaran dalam kaitannya dengan peristiwa-peristiwa lingkungan. Teori behavioristik memberikan penekanan pada keadaan lingkunganlah yang berkaitan erat dalam proses pembelajaran. Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang menuntut seorang guru memberikan rangsangan sebagai stimulus kepada anak dan hasil dari stimulus tersebut dapat diamati dan diukur berdasarkan tujuan untuk melihat ada tidaknya perubahan tingkah laku yang signifikan.
Teori belajar behavioristik merupakan teori psikologi yang materi kajiannya adalah perilaku yang tidak berhubungan dengan kesadaran atau struktur mental. Teori ini adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang bersifat eksperimental dan objektif dengan tujuan meramalkan dan mengontorol perilaku. Teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan tersebut terjadi melalui rangsangan atau stimulus yang menghasilkan hubungan perilaku reaktif atau respon. Stimuls tersebut berupalingkungan belajar anak baik internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar, sedangkan respon merupakan akibat berupa reaksi fisik terhadap rangsangan/stimulus tersebut. Jadi, teori belajar behaviorisme merupakan penguatan ikatan, hubungan, sifat dan hasil stimulus-respon.
Teori belajar behavioristik ialah teori yang mempelajari perilaku manusia. Teori ini berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan atau stimulus yang menimbulkan hubungan perilaku yang reaktif atau respon. Dalam teori behavioristik, tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan dan bisa ditentukan. Teori belajar behavioristik merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus-respon. Belajar menurut teori ini adalah suatu kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan. Belajar tidaknya seorang anak bergantung pada faktor-faktor kondisional yang diberikan oleh lingkungannya. Teori belajar behaviorisme mengutamakan pengamatan tingkah laku dalam mempelajari individu dan bukan mempelajari bagian dalam tubuh atau mencermati penilaian. Teori belajar ini dapat diamati secara objektif karena jika ingin menelaah kejiwaan seseorang, maka amatilah perilaku yang muncul sehingga dapat memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. (Amustika Abbidin, 2022)
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat dipahami bahwa teori belajar behavioristik memiliki konsep dasar bahwa belajar merupakan interaksi antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Stimulus ialah rangsangan atau dorongan yang digunakan oleh guru untuk membentuk tingkah laku, sedangkan respon ialah tanggapan atau kemampuan (pikiran, perasaan, ataupun tindakan) yang ditunjukkan oleh anak setelah adanya stimulus yang diberikan oleh guru. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
- Aplikasi Teori Behavioristik dalam Pembelajaran 
Secara umum langkah-langkah pembelajaran yang berpijak pada teori behavioristik dapat digunakan dalam merancang pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran tersebut antara lain
a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
b. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi pengetahuan awal siswa
c. Menentukan materi pembelajaran
d. Memecah materi pembelajaran menjadi bagian kecil-kecil, meliputi pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik dan lain sebagainya
e. Menyajikan materi pembelajaran
f. Memberikan stimulus, dapat berupa, pertanyaan baik lisan maupu tertulis, tes atau kuis, latihan atau tugas-tugas
g. Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa
h. Memberikan penguatan atau reinforcement (mungkin penguatan positif ataupun penguatan negatif), ataupun hukuman
i. Memberikan stimulus baru
j. Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman
k. Evaluasi belajar
Dalam teori ini Behaviorisme, segala tingkah laku manusia menjadi suatu prilaku berbahsa yang menjadi manifestasi stimulus dan respon yang dilakukan terus-menerus menjadi suatu kebiasaan. Berdasarkan teori ini, pembelajaran bahasa dilakukan dengan mendahulukan pengenalan keterampilan mendengar dan berbicara daripada keterampilan lainnya, pemberian latihan-latihan dan penggunaan bahasa secara aktif dan terus menerus, penciptaan lingkungan berbahasa yang kondusif. penggunaan media pembelajaran yang memungkinkan siswa mendengar dan berinteraksidengan penutur asli, pembiasaan motivasi sehingga berbahsaasing menjadi sebuah prilaku kebiasaan.
KESIMPULAN
Teori belajar behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respons) hukum-hukum mekanistik.
Metode yang digunakan dalam memahami proses belajar behaviorisme yaitu pengkodisian klasik, pengkodisian operan, pembentukan, penguatan dan hukuman yang didalamnya terdapat termasuk konsep dan contoh.
Teori belajar behavioristik merupakan teori yang menjelaskan mengenai pembelajaran dalam kaitannya dengan peristiwa-peristiwa lingkungan. Teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan tersebut terjadi melalui rangsangan atau stimulus yang menghasilkan hubungan perilaku reaktif atau respon.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat dipahami bahwa teori belajar behavioristik memiliki konsep dasar bahwa belajar merupakan interaksi antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon).
 
 
