-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Penggunaan Media Scrabble untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas Rendah

Kamis, 20 Juni 2024 | Juni 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-20T08:32:02Z

Penggunaan Media Scrabble untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas Rendah

By: Muthiah (2021015076)



Membaca adalah kemampuan dasar terpenting bagi perkembangan kognitif dan akademik anak.  Kemampuan ini tidak hanya menjadi fondasi untuk keberhasilan dalam pendidikan formal, tetapi  juga merupakan keterampilan hidup yang esensial. Membaca adalah suatu keterampilan mendasar  yang terkait dengan menulis, berbicara, dan mendengarkan. Membaca dapat diajarkan sebagai cara  untuk menggali informasi dari teks, menafsirkan bacaan dari teks, meningkatkan pengetahuan, dan  meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Akan tetapi masih banyak ditemui fenomena kurangnya  literasi atau kemampuan membaca, Sebagian besar anak merasakan kesukaran membaca, terutama  pada tingkat awal dimulai pada usia prasekolah atau sekolah dasar awal. Berdasarkan hasil survei  yang dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tahun 2018  melalui Program for International Student Assessment (PISA), Negara kita Indonesia didapati di  tingkat 71 per 77 negara yang terlibat, sehingga termasuk 10 negara dengan tingkat literasi rendah  terendah. PISA adalah sebuah studi yang dilakukan secara internasional untuk mengevaluasi  sistem pendidikan, diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Sedangkan Menurut Rapor  Pendidikan Indonesia tahun 2022, meskipun terjadi peningkatan literasi peserta didik SD, SMP,  dan SMA atas dibandingkan dengan tahun sebelumnya, didapati mayoritas peserta didik yang  kurang mencapai kompetensi literasi yang memenuhi standar minimum. Kemampuan literasi  siswa di semua tingkatan pendidikan meliputi pemahaman terhadap berbagai jenis teks untuk  menyelesaikan masalah masih tergolong dalam kategori sedang. 

Pada tahap sekolah dasar khususnya kelas rendah anak – anak mulai belajar menghubungkan huruf  dengan bunyi dan mengembangkan keterampilan decoding yang memungkinkan mereka untuk  mengenali dan memahami kata-kata tertulis. Seringkali, kesulitan membaca disebabkan oleh  masalah dalam memahami komponen-komponen dan kalimat. Mengolah informasi juga sulit bagi  orang yang kesulitan membaca. Saat berpartisipasi dalam kegiatan membaca, anak-anak yang  mengalami kesulitan membaca menunjukkan tanda-tanda ketegangan, seperti mengernyitkan  kening, gelisah, suara yang berirama tinggi, atau menggigit bibir. Beberapa faktor dapat

menyebabkan kesulitan membaca awal ini, seperti tidak mengenal huruf dan kata, kesulitan  membedakan bentuk huruf, kurangnya penggunaan media pembelajaran, kurangnya dukungan  keluarga dalam belajar membaca, dan kurangnya keinginan dan keinginan peserta didik untuk  belajar membaca. Problem keterampilan membaca peserta didik menyebabkan proses  pembelajaran menjadi tidak efektif.. Pembelajaran membutuhkan kegiatan literasi terlebih dahulu,  namun kurangnya pengetahuan pada peserta didik menyebabkan mereka sangat bergantung pada  guru sebagai sumber informasi. Peserta didik juga kesulitan berkomunikasi karena keterbatasan  kosakata yang dimiliki. Penurunan kecerdasan pada peserta didik terjadi karena keterampilan  membaca yang rendah mempengaruhi tingkat kecerdasan mereka, sehingga mereka tidak mampu  berpikir kritis.

Keterampilan membaca peserta didik kelas rendah harus diperhatikan dengan serius karena mereka  seharusnya memiliki kemampuan membaca yang baik pada tingkat sekolah dasar. Jika peserta  didik masih gagal membaca dengan lancar, proses pembelajaran mereka akan terhambat dan  mereka akan mengalami kesulitan. untuk memahami apa yang dibaca. Kegiatan membaca dan  aspek berbahasa lainnya akan terhambat oleh hal ini. Salah satu cara guru dapat meningkatkan  kemampuan membaca siswa mereka adalah dengan menggunakan metode atau media yang  menarik perhatian mereka. Selain itu, metode dan media membaca yang digunakan harus  disesuaikan dengan karakteristik siswa. Permainan edukatif seperti Scrabble adalah salah satu  media pembelajaran yang efektif yang dapat membantu siswa belajar membaca di kelas rendah. 

Permainan media Scrabble adalah alat pembelajaran atau permainan edukatif yang digunakan  dalam kegiatan belajar membaca. Permainan Scrabble serupa dengan teka-teki silang, di mana  pemain mengisi kotak-kotak dengan huruf untuk membentuk kata. Tujuan dari permainan ini  adalah untuk meningkatkan penguasaan kosakata, melatih ejaan, dan menguasai struktur  morfologis. Permainan Scrabble bisa dilakukan oleh 2, 3, atau 4 peserta dalam waktu yang sudah  disepakati. Permainan Scrabble memakai kurang lebih 100 ubin huruf dalam merangkai kata  dalam papan berukuran 15 kolom dan 15 baris. Pemain menggunakan ubin huruf untuk  membentuk kata-kata secara horizontal atau vertikal, mirip dengan mengisi teka-teki silang.  Berdasarkan karakteristik ini, Scrabble dapat dikategorikan sebagai permainan edukatif. Selain  itu, permainan huruf Scrabble dianggap dapat membantu anak mengenal huruf dan menyusun kata.

Keunggulan permainan menggunakan media Scrabble yakni mampu memperluas kosa kata  peserta didik karena peserta didik harus menciptakan kata kata yang sesuai dengan bantuan ubin  huruf yang tersedia, mampu melatih kemampuan ejaan peserta didik, mampu mengembangkan  kemampuan berpikir strategi dengan cara peserta didik menempatkan kata – kata secara benar  dalam papan permainan yang tersedia, Scrabble mampu mendorong peserta didik untuk berpikir  kreatif dalam Menyusun kata – kata dari ubin huruf sehingga mampu meningkatkan kreativitas  mereka, melatih kemampuan berpikir kritis, mampu meningkatkan interaksi sosial antas peserta  didik, kemampuan dalam berkomunikasi serta kerja sama, Scrabble juga mampu membantu  memperbaiki fokus dan konsterasi peserta didik dalam belajar untuk mencari dan menempatkan  kata – kata dengan benar, dan memfasilitasi pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan  kebutuhan peserta didik. Permainan menggunakan media Scrabble tidak hanya menyenangkan  akan tetapi juga mampu memberikan manfaat yang signifikan dalam pengembangan berbagai  keterampilan baik kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Iswanti, ada usaha untuk meningkatkan kemampuan  membaca kata pada anak usia dini dengan menggunakan permainan Scrabble. Berdasarkan studi  yang dilakukan oleh MCLaughlin dan Genesee, anak-anak belajar bahasa dengan lebih cepat dan  lebih sedikit kesulitan daripada orang dewasa. Memulai membaca memiliki dampak besar  terhadap kemampuan membaca seseorang, terutama pada anak usia dini yang belum banyak  terbiasa membaca. Maka dari itu, belajar dan memahami membaca sangat penting bagi anak-anak  karena jumlah dan kualitas membaca yang mereka lakukan akan meningkat. Tanggung jawab  orang tua dan guru adalah membantu anak-anak belajar membaca. Anak-anak dapat belajar dan  menggunakan permainan kata dan huruf untuk membentuk kalimat yang mudah dipahami orang  lain. Anak-anak diizinkan untuk berpartisipasi secara aktif dan membuat keputusan dalam  permainan ini, yang menciptakan suasana belajar yang tenang dan menyenangkan. Anak-anak  melihat beberapa kata berulang kali selama permainan, tetapi itu tidak membosankan. Guru tidak  boleh memberi anak kesan kegagalan. Sebaliknya, mereka harus mendorong mereka. Guru harus  membantu anak merasa senang dan berhasil dalam belajar jika permainan anak sulit dimainkan.  Salah satu permainan yang dapat disimpulkan bahwa permainan Scrabble bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan  kemampuan membaca anak-anak dengan disleksia. Peningkatan kemampuan membaca juga dipengaruhi oleh faktor motivasi dan dukungan positif dari orang tua, keluarga, dan guru. Dengan  menggunakan potongan huruf dan papan Scrabble, permainan ini memiliki potensi untuk  meningkatkan pemikiran, memori, dan kreativitas peserta didik. Selain menyeimbangkan fungsi  otak kanan dan kiri, permainan ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan keterampilan  membaca peserta didik yang mengalami kesulitan membaca.


×
Berita Terbaru Update