-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

UPAYA PENINGAKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN SATUAN PANJANG DENGAN METODE DEMOSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA TANGGA SATUAN PANJANG PADA SISWA DI SD NEGERI MENDUNGAN 1 YOGYAKARTA

Minggu, 30 Juni 2024 | Juni 30, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-30T13:17:12Z

UPAYA PENINGAKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN SATUAN PANJANG DENGAN METODE DEMOSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA TANGGA SATUAN PANJANG PADA SISWA DI SD NEGERI MENDUNGAN 1 YOGYAKARTA

By Nurul Nur Amelia (2021015253)

Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan mengajar, belajar dan mengasuh. Pendidikan yang menunjang perkembangan masa depan adalah pendidikan yang dapat mengembangkan potensi peserta didik. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 1(1) Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi kekuatan spiritual keagamaan, rasa percaya diri, dan kepercayaan diri. -kepercayaan. - kecanduan -pemerintahan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan bagi diri, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang mengembangkan usaha dan membutuhkan dana yang cukup besar. Diakui oleh semua orang atau bangsa karena kesinambungannya di masa depan. Demikian pula masyarakat Indonesia mempunyai banyak harapan terhadap para pendidik bagi masa depan pembangunan bangsa ini, karena merekalah yang menjadi tunas-tunas harapan bangsa pada generasi penerus bangsa. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang mempunyai peranan sangat penting dalam mencerdaskan masyarakat. 

Dengan bantuan sumber daya manusia yang cerdas maka kemajuan bangsa akan berjalan secara otomatis. Pendidikan dasar khususnya sekolah dasar sangat menentukan langkah seseorang dalam menempuh pendidikan selanjutnya. Penyelenggaraan pendidikan harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, meningkatkan mutu dan pentingnya serta efisiensi pengelolaan pendidikan untuk menjawab tantangan sesuai perubahan tuntutan kehidupan lokal, nasional, dan global. Matematika mengandung banyak konsep dan logika yang membutuhkan banyak pemecahan masalah. Matematika berperan sangat aktif dalam berbagai mata pelajaran dan memajukan pemikiran manusia agar bersifat logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. 

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah memerlukan pengembangan keterampilan dalam memahami masalah, membuat model matematika, memecahkan masalah, dan menafsirkan masalah. Oleh karena itu, siswa memerlukan pemahaman untuk memahami dan mengetahui apa yang diajarkan sehingga siswa dapat menerjemahkan, menafsirkan dan mengekstrapolasi permasalahan tersebut ke dalam dunia nyata. Siswa dapat dikatakan memahami suatu masalah bila ia dapat menerjemahkan masalah tersebut, menafsirkannya dan menghubungkan masalah yang ada, sehingga memungkinkan siswa tersebut menemukan solusi dari kasus tersebut. Pengetahuan, pemahaman tentang isi pelajaran, penggunaan dan penerapannya dalam situasi tertentu, kemampuan menganalisis dan mengevaluasinya meningkat. Ruyana (2016:117) mengakui bahwa kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah dapat diatasi dengan menyelenggarakan proses pembelajaran yang meningkatkan motivasi melalui pengembangan inovasi baru. 

Lingkungan belajar dapat dimanfaatkan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (Salma, 2013:19). Media pembelajaran menjadikan proses pembelajaran lebih menarik bagi siswa, siswa lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan guru. Lingkungan belajar dapat dijadikan sebagai alat untuk mentransfer materi pembelajaran dalam proses pembelajaran kepada guru, yang dapat meningkatkan kualitas hasil belajar jika lingkungan belajar dapat menyampaikan informasi dengan baik dan jelas. Penggunaan lingkungan belajar sangat disarankan untuk digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penulis berencana untuk melakukan penelitian Penelitian Tindakan Kelas tentang pengaruh penggunaan alat peraga tangga tinggi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman siswa SMA khususnya pada materi pengukuran tinggi badan kelas V SD Negeri Mendungan 1 Yogyakarta.

Hasil belajar matematika mungkin disebabkan oleh buruknya kualitas pembelajaran di kelas. Pada umumnya siswa masih belum mau berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal ini terlihat pada aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika. Siswa bersifat pasif dalam kegiatan belajar mengajar dimana sebagian besar siswa tidak berani melakukannya ketika ditanya di depan kelas. Selain itu, siswa juga terlihat kurang antusias ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Oleh karena itu, sebagian besar siswa masih belum memahami materi yang disampaikan. Agar siswa mempunyai ribuan kesulitan dalam mempelajari materi, perwakilan siswa diminta untuk menuliskan bagian-bagian yang mereka anggap sulit pada materi tersebut. Dari hasil respon peserta diketahui bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan dan mengurutkan bilangan ribuan. Kesulitan lain yang dihadapi siswa adalah mengatur dan memesan ribuan. Beberapa siswa diwawancarai untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar dan rendahnya hasil akademik siswa. Wawancara kemudian mengungkapkan bahwa siswa mengalami kesulitan mengorganisasikan dan mengurutkan ribuan karena sulit memvisualisasikan urutan ribuan nilai. Harapannya dengan semakin meningkatnya aktivitas siswa maka hasil belajar siswa pun semakin meningkat, sehingga proses pembelajaran menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan dengan bantuan perangkat pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pembelajaran sangat penting untuk memajukan pendidikan dan meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam bidang matematika.


×
Berita Terbaru Update