-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Peran Guru dalam Menciptakan Kesejahteraan Psikologis anak

Kamis, 03 Juli 2025 | Juli 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-04T00:51:08Z

Peran Guru dalam Menciptakan Kesejahteraan Psikologis anak

Penulis: Jagad Sugeng Prayogo



Kesejahteraan psikologis anak di sekolah dasar (SD) adalah dasar penting untuk kesuksesan pendidikan dan perkembangan karakter anak. Masa SD merupakan periode penting di mana anak tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tapi juga mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan karakter yang akan berdampak pada kehidupan mereka kelak. Dalam situasi ini, guru berperan penting sebagai fasilitator, pendukung, dan teladan dalam membangun suasana belajar yang mendukung kesejahteraan psikologis anak.

Mengapa Kesejahteraan Psikologis Anak SD Itu Penting?

Kesejahteraan psikologis  pada anak SD meliputi rasa aman, dihargai, dan dorongan untuk belajar. Anak yang merasa aman secara mental akan lebih mudah terlibat dalam belajar, memperlihatkan perilaku yang baik, serta dapat mengatur emosi dan stres yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Studi menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara siswa dan guru memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan siswa, yang pada akhirnya memengaruhi prestasi akademik dan pengembangan karakter. Maka dari itu kesejahteraan psikologis anak sangatlah krusial atau penting karena anak berada dilingkungan yang mendukung anak menjadi aman dan nyaman.


Kontribusi Pengajar dalam Menciptakan Atmosfer Pembelajaran yang Mendukung

Guru tidak hanya sebagai pengajar, melainkan juga sebagai pembimbing dan panutan bagi murid. Guru yang memiliki keterampilan sosial emosional  yang baik dapat menciptakan hubungan yang baik dengan siswa, menunjukkan empati, berkomunikasi dengan efektif, dan menumbuhkan kepercayaan. Suasana pembelajaran yang mendukung, di mana siswa merasa diperhatikan, dihargai, dan diterima, membentuk keadaan yang memfasilitasi pencapaian akademis dan kesehatan mental anak secara keseluruhan.

Beberapa pendekatan yang dapat diambil oleh guru antara lain: 

 a. Membangun komunikasi yang transparan: Pendidik harus menyediakan kesempatan bagi     siswa untuk mengungkapkan perasaan serta pandangan mereka tanpa merasa dihakimi.

b. Memberikan pujian dan umpan balik yang mendukung: Penguatan positif terhadap perilaku yang baik dan pencapaian siswa dapat meningkatkan rasa percaya diri serta motivasi untuk belajar.

c. Mengajarkan keterampilan sosial serta emosional: Melalui diskusi dalam kelas, permainan kelompok, atau kegiatan di luar jam sekolah, guru bisa membantu anak-anak menguasai empati, kolaborasi, dan kemampuan menangani emosi.

 d. Menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan: Pengaturan kelas yang teratur, suhu ruangan yang nyaman, dan rendahnya tingkat kebisingan mendukung fokus serta rasa tenang siswa.


Tantangan dan Masalah Psikologis di Sekolah Dasar

Siswa sekolah dasar menghadapi beragam tantangan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka, seperti kesulitan berkonsentrasi, tekanan, kecemasan, hingga trauma akibat kejadian tertentu. Faktor-faktor dalam lingkungan belajar, seperti kebisingan dan suasana kelas yang tidak mendukung, bisa mengganggu perhatian anak. Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan, kurangnya motivasi, serta masalah kesehatan seperti kurang tidur dan gizi yang tidak memadai pun dapat mengurangi konsentrasi dan semangat belajar. 

Anak-anak yang mengalami trauma, misalnya akibat kekerasan atau kehilangan orang terkasih, sering kali menunjukkan perilaku menarik diri, kesulitan dalam berkonsentrasi, emosi yang tidak stabil, atau penurunan pada prestasi akademis. Sayangnya, gejala ini sering kali salah dimengerti sebagai masalah disiplin atau kurangnya motivasi, sehingga penanganan yang diberikan tidak sesuai. Hal tersebut lah yang menjadi tantangan yang terjadi dilingkungan sekolah, dan seorang pendidik haruslah mengerti masalah dan problem yang terjadi di psikologis anak tepatnya dilingkungan Sekolah Dasar




Studi Kasus Manajemen Emosi dan Trauma di Sekolah

Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa pendidik yang peka terhadap perubahan perilaku siswa dapat dengan cepat mengenali anak-anak yang menghadapi masalah psikologis. Contohnya, seorang siswa yang sebelumnya aktif tiba-tiba menjadi pendiam dan enggan berpartisipasi dalam pelajaran, setelah diinvestigasi ternyata sedang mengalami tekanan dari keluarga. Dengan pendekatan yang penuh empati dan komunikasi yang efektif, guru dapat memberikan dukungan sehingga siswa secara bertahap kembali berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Pendidik juga sebaiknya menghindari tindakan atau hukuman fisik yang berpotensi menimbulkan trauma yang mendalam bagi siswa. Sebuah hubungan sosial yang sehat antara guru dan siswa bisa menciptakan suasana belajar yang nyaman, mengurangi perilaku yang tidak sesuai, dan menurunkan kemungkinan terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah. 


Integrasi Psikologi Pendidikan dalam Kurikulum dan Praktik Pembelajaran

Psikologi pendidikan memegang peranan penting dalam merancang kurikulum yang sejalan dengan kebutuhan dan kemampuan anak-anak di tingkat SD. Mengerti karakteristik perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak memungkinkan guru untuk memilih metode pembelajaran yang efektif, menarik perhatian, serta melakukan penilaian hasil belajar dengan cara yang adil dan konstruktif. Dengan adanya integrasi Psikologi Pendidikan dalam kurikulum dan praktik pembelajaran akan sangat memudahkan guru mengetahui kondisi anak muridnya di berbagai kondisi dan bisa mengetahui langkah apa yang akan diambil untuk menghadapi anak tersebut  

Penerapan teori psikologi pendidikan dalam praktik pengajaran juga membantu pendidik dalam membentuk kepribadian siswa lewat penerapan budaya sekolah, aturan disiplin, dan nilai-nilai positif. Program pelatihan bagi para guru mengenai manajemen emosi, pengajaran yang fleksibel, serta pelatihan sosial untuk siswa terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis dan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar.


Kesimpulan

Kesejahteraan psikologis anak-anak di sekolah dasar adalah tanggung jawab bersama antara guru, institusi pendidikan, dan orang tua. Para guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan memiliki peran krusial dalam membangun lingkungan belajar yang mendukung secara emosional. Dengan kemampuan sosial dan emosional yang baik, pemahaman tentang psikologi anak, serta penerapan metode pembelajaran yang fleksibel, guru dapat membantu anak berkembang menjadi individu yang sehat secara mental, memiliki karakter yang kuat, dan siap menghadapi tantangan dalam hidup.


×
Berita Terbaru Update