-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Perkembangan Peserta Didik

Jumat, 04 Juli 2025 | Juli 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-04T14:24:48Z

 


Perkembangan Peserta Didik

Oleh. Galuh Nurwahidah

Perkembangan siswa adalah suatu proses yang terstruktur, berkelanjutan, dan bertahap, mencakup berbagai aspek seperti fisik, kognisi, emosi sosial, bahasa, serta kepribadian. Pendidikan memainkan peran yang krusial dalam mendukung proses perkembangan ini, terutama selama masa pendidikan dasar, di mana anak-anak mengalami kemajuan yang signifikan dalam hal kemampuan intelektual, bahasa, dan keterampilan sosial.

Perkembangan serta karakter siswa di tingkat SD bervariasi antar individu, karakter anak di kelas rendah berbeda dengan yang di kelas tinggi, dan perbedaan ini dapat terlihat dalam cara mereka belajar. Anak-anak di kelas rendah umumnya belum sepenuhnya mengembangkan keterampilan kognitif mereka. Mengenal karakteristik dan perkembangan awal siswa adalah pendekatan yang menerima siswa apa adanya, dengan menyusun sistem pembelajaran sesuai dengan keadaan mereka, bertujuan untuk membedakan antara perilaku yang tidak perlu diajarkan dan yang sebaiknya diajarkan kepada siswa.

Perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan kualitatif dalam aspek psikologis atau spiritual serta aspek sosial. Dengan kata lain, perkembangan lebih ditekankan pada peningkatan fungsi psikologis dari organ-organ fisik. Sementara itu, pertumbuhan mengacu pada perubahan kuantitatif dalam aspek fisik atau biologis yang berhubungan dengan ukuran, besar, dan luas dalam konteks yang lebih konkret.

Aspek-Aspek Perkembangan Peserta Didik

  1. Perkembangan Fisik dan Psikomotorik 

Perkembangan adalah peningkatan kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang menjadi lebih rumit secara teratur dan bisa diprediksi, sebagai hasil dari proses pematangan. Tubuh manusia adalah sistem organ yang rumit dan sangat menarik. Seluruh organ ini terbentuk dalam fase pranatal.

Perkembangan fisik, yang juga dikenal sebagai pertumbuhan biologis, adalah salah satu aspek krusial dalam perkembangan individu. Ini mencakup perubahan pada tubuh, seperti pertumbuhan otak dan hormon, serta variasi dalam cara individu menggunakan tubuhnya, misalnya perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual. Selain itu, terdapat pula perubahan dalam kemampuan fisik, seperti penurunan fungsi jantung dan penglihatan.

Perkembangan psikomotor merujuk pada kemajuan dalam mengontrol gerakan tubuh melalui aktivitas yang terkoordinasi antara sistem saraf pusat dan otot. Proses ini dimulai dengan gerakan dasar yang melibatkan bagian-bagian besar tubuh, seperti duduk, berjalan, berlari, melompat, dan sebagainya.


  1. Perkembangan Kognitif

Kognitif atau proses berpikir adalah kata yang diterapkan oleh para psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berkaitan dengan persepsi, pemikiran, dan ingatan. Teori perkembangan kognitif menjelaskan bagaimana individu beradaptasi, berkembang, dan mengalami transformasi sepanjang hidup mereka, baik dalam aspek fisik, kepribadian, maupun bahasa. Perkembangan kognitif mencakup kemajuan berpikir logis dari masa bayi hingga dewasa. Aspek ini sangat penting karena membantu anak mengembangkan kemampuan untuk menjelajahi dan memahami dunia di sekitar mereka.

Perkembangan kognitif siswa terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap anak usia sekolah dasar (SD) dan tahap remaja (SMP dan SMA). Pada usia anak Sekolah Dasar, menurut teori kognitif Piaget, proses berpikir anak pada tahap ini termasuk dalam kategori pemikiran kongkret-operasional, yang merupakan periode di mana aktivitas mental anak lebih berfokus pada objek nyata serta pengalaman yang telah mereka alami. Beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan kognitif anak meliputi faktor keturunan dan faktor lingkungan.


  1. Perkembangan Sosial dan Emosional

Perkembangan sosial adalah kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan kebutuhan lingkungan sosial agar anak dapat berinteraksi dengan sekitarnya. Proses sosialisasi tidak hanya diperoleh dari kegiatan sehari-hari tetapi juga berasal dari aktivitas belajar di sekolah. Sementara itu, perkembangan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menanggapi atau bereaksi terhadap situasi yang dihadapinya. Meskipun kemampuan sosial dan emosional merupakan dua hal yang berbeda, keduanya saling berkaitan dan mempengaruhi. Kemampuan sosial emosional yang telah dibangun sejak anak kecil akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan dan interaksi anak dengan orang lain di masa depan.

Perkembangan sosial emosional adalah suatu proses belajar yang membantu individu untuk menyesuaikan diri dalam memahami situasi dan emosi saat berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk orang tua, saudara, dan teman sebaya. Proses pembelajaran sosial emosional ini berlangsung dengan cara mendengarkan, mengamati, dan meniru perilaku yang dilihatnya.

Perkembangan sosial emosional adalah proses yang nyata di mana terjadi kolaborasi dan keterlibatan antara sekolah, orang tua, dan komunitas dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan kemampuan sosial emosional anak. Agar perkembangan sosial emosional anak dapat maksimal, penting untuk mengajak mereka mengenali diri sendiri serta lingkungan sekitarnya. Dalam proses ini, interaksi antara anak dan keluarganya sangat penting untuk membantu anak memahami dan membangun konsep diri mereka.


  1. Perkembagan moral dan spiritual

Perkembangan moral adalah perubahan dalam perilaku anak yang berkaitan dengan tata krama, kebiasaan, tradisi, atau norma yang ada dalam masyarakat. Anak-anak belajar mengenai tindakan yang tidak pantas atau sebaiknya dihindari, serta tindakan yang baik dan diperbolehkan, melalui interaksi dengan orang lain, sehingga mereka mengalami perkembangan dalam moralitas.

Aspek spiritual dipengaruhi oleh budaya, kematangan, pengalaman hidup, keyakinan, dan pandangan tentang kehidupan. Perkembangan spiritual secara khusus membahas kebutuhan individu terhadap agama. Agama berfungsi sebagai sistem pemercayaan dan ritual di mana individu dapat dengan jelas mengekspresikan spiritualitasnya. Proses perkembangan spiritual diartikan sebagai fase di mana individu, dalam hal ini peserta didik, membangun kepercayaannya, baik itu terkait dengan keyakinan agama maupun tradisi.


Faktor-Faktor Pengaruh Perkembangan Peserta Didik

Pertumbuhan serta perkembangan individu manusia memiliki peranan yang sangat krusial, sebab tanpa adanya kedua aspek ini, individu tidak akan mampu mencapai ukuran besar dan kematangan. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia sudah dimulai sejak dalam rahim. Cara pertumbuhan dan perkembangan yang normal akan bervariasi di antara anak-anak, karena dipengaruhi oleh interaksi dari berbagai faktor. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

  1. Faktor Internal

  1. Genetik

Faktor genetik memainkan peran penting dalam laju pertumbuhan serta kematangan tulang, organ reproduksi, dan sistem saraf, sehingga menjadi dasar untuk mencapai hasil akhir dalam proses perkembangan. Setiap individu memiliki gen yang berperan dalam mewariskan sifat-sifat kepada generasi berikutnya. Peran gen sangat besar dalam menentukan ciri dan karakteristik manusia, seperti bentuk tubuh, tinggi badan, warna kulit, serta bentuk alis dan mata. Selain itu, gen juga berpengaruh pada sistem metabolisme seseorang yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan. 


  1. Perbedaan ras, etnis, atau bangsa

Selain faktor genetik, ada aspek lain yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia, yaitu ras. Setiap individu akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan ras yang mereka miliki. 


  1. Umur

Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja adalah periode yang mengalami percepatan pertumbuhan dibandingkan dengan fase lainnya. Tidak selamanya manusia menjalani tahap pertumbuhan dan perkembangan. Ada saatnya pertumbuhan manusia akan berhenti pada usia tertentu. Setelah mencapai dewasa, seseorang tidak lagi berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan. 


  1. Jenis kelamin

Jenis kelamin juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Saat masih bayi hingga masa kanak-kanak, anak perempuan biasanya tumbuh lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Karena itu, wajar jika anak perempuan cenderung lebih cepat dalam berbicara dan berjalan dibandingkan dengan anak laki-laki.



  1. Pengaruh hormon 

Hormon adalah elemen yang dapat mempengaruhi perkembangan serta pertumbuhan manusia. Hormon memiliki dampak yang signifikan dalam mengelola beragam proses yang terjadi dalam tubuh. 




  1. Faktor Eksternal

Factor eksternal merupakan faktor yang merujuk pada berbagai elemen yang berada di luar individu siswa yang berdampak pada kegiatan dan hasil pembelajaran yang diperoleh siswa. Beberapa elemen eksternal yang dapat memengaruhi pencapaian belajar siswa antara lain adalah sebagai berikut:



  1. Faktor lingkungan

Lingkungan adalah elemen yang penting dalam kehidupan para pelajar. Di dalam lingkungan tersebut, mereka menjalani kehidupan dan berinteraksi dalam jaringan kehidupan yang disebut ekosistem, yang merupakan hubungan saling ketergantungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan mencakup lingkungan sekolah, seperti guru, pengelolaan administratif, dan teman-teman sekelas, lingkungan sosial masyarakat, serta lingkungan sosial keluarga.


  1. Faktor instrumental

Faktor instrumental merujuk pada alat pembelajaran yang bisa dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama adalah perangkat keras, seperti bangunan sekolah, alat-alat pendidikan, sarana belajar, lapangan atletik, dan sebagainya. Yang kedua adalah perangkat lunak, seperti kurikulum pendidikan, peraturan sekolah, buku pedoman, silabus, dan lain-lain.


×
Berita Terbaru Update