-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Membangun Lingkungan Belajar yang Suportif Secara Emosional: Peran Guru dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Anak di Sekolah

Selasa, 08 Juli 2025 | Juli 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-08T23:55:24Z

Membangun Lingkungan Belajar yang Suportif Secara Emosional: Peran Guru dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Anak di Sekolah

Penulis:Khamim Rifai

Instansi: PGSD Universitas (Sarjanawiyata Tamansiswa)





Pendidikan dasar di sekolah dasar (SD) merupakan fondasi penting dalam perkembangan anak. Tidak hanya fokus pada aspek kognitif, pendidikan di SD juga harus memperhatikan aspek psikologis anak. Kesejahteraan psikologis anak di sekolah merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan. Anak-anak yang memiliki kesejahteraan psikologis yang baik cenderung memiliki motivasi belajar yang tinggi, kemampuan sosial yang baik, dan ketahanan terhadap stres yang lebih baik.


Namun, banyak anak di SD yang mengalami masalah kesejahteraan psikologis, seperti kecemasan, depresi, dan stres. Masalah-masalah ini dapat mempengaruhi kemampuan belajar anak dan berdampak pada prestasi akademik mereka. Oleh karena itu, peran guru dalam membangun lingkungan belajar yang suportif secara emosional sangatlah penting.


Peran Guru dalam Membangun Lingkungan Belajar yang Suportif Secara Emosional


Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun lingkungan belajar yang suportif secara emosional. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk membangun lingkungan belajar yang suportif secara emosional:


1. Membangun Hubungan yang Baik dengan Siswa: Guru harus dapat membangun hubungan yang baik dengan siswa. Hubungan yang baik antara guru dan siswa dapat membuat siswa merasa nyaman dan aman di sekolah.

2.Mengenal dan Mengerti Siswa: Guru harus dapat mengenal dan mengerti siswa. Dengan mengenal dan mengerti siswa, guru dapat memahami kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh siswa.

3. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman*: Guru harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Lingkungan belajar yang nyaman dapat membuat siswa merasa rileks dan fokus pada pembelajaran.

4. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Inovatif*: Guru harus dapat menggunakan metode pembelajaran yang inovatif. Metode pembelajaran yang inovatif dapat membuat siswa merasa tertarik dan termotivasi untuk belajar.

5. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif: Guru harus dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Umpan balik yang konstruktif dapat membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka.


Teori yang Mendukung


Teori yang mendukung pentingnya lingkungan belajar yang suportif secara emosional adalah teori humanistik yang dikemukakan oleh Carl Rogers. Menurut Rogers, lingkungan belajar yang suportif secara emosional dapat membantu siswa merasa nyaman dan aman, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pembelajaran.


Studi Kasus


Sebuah studi kasus yang dilakukan di sebuah sekolah dasar di Amerika Serikat menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang suportif secara emosional dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa. Dalam studi kasus tersebut, guru-guru di sekolah tersebut menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Hasilnya, siswa-siswa di sekolah tersebut menunjukkan peningkatan kesejahteraan psikologis yang signifikan.


Kesimpulan


Membangun lingkungan belajar yang suportif secara emosional merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis anak di sekolah. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun lingkungan belajar yang suportif secara emosional. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, guru dapat membantu siswa merasa nyaman dan aman di sekolah. Oleh karena itu, guru harus dapat memahami pentingnya lingkungan belajar yang suportif secara emosional dan berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif secara emosional bagi siswa-siswa mereka.


Saran


- Guru harus dapat memahami pentingnya lingkungan belajar yang suportif secara emosional dan berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif secara emosional bagi siswa-siswa mereka.

- Sekolah harus dapat menyediakan sumber daya yang cukup untuk mendukung guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang suportif secara emosional.

- Orang tua harus dapat bekerja sama dengan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif secara emosional bagi anak-anak mereka.


Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang suportif secara emosional bagi anak-anak kita, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.


×
Berita Terbaru Update